
Ngeblog, benarkah hanya trend sesaat? Hem, terlepas ini benar atau tidak, setidaknya sudah ada dua pendapat pakar yang sudah mengatakan demikian bahwa Blog Hanya Trend Sesaat. Pertama, Roy Suryo. Maaf, saya sebut Roy Suryo pakar meskipun sebenarnya saya kurang sependapat dengan predikat tersebut disematkan kepada Roy Suryo. Sama seperti pendapat kawan-kawan saya di milis Telematika, tempat kumpulan pakar dan praktisi Telematika, yang didalamnya banyak orang-orang hebat sekelas Onno W Purbo, banyak juga yang mempertanyakan kompetensi dan kepakaran Roy Suryo ini. Dan kedua, ini yang menarik, ada pendapat dari jajaran Narablog atau blogger sendiri, yaitu seperti Nukman Luthfie.
Saya tidak akan membahas atau memperdebatkan tentang kepakaran Roy Suryo dalam posting ini, tapi hanya ingin menyampaikan unek-unek dan refleksi saya terkait fakta yang sudah diungkapkan Pak Nukman Luthfie. Benarkah Blog hanya trend sesaat? Dan pertanyaan saya, jika anda yang baca ini adalah seorang blogger, benarkah anda ngeblog hanya karena ikut-ikutan demi trend sesaat? Atau jangan-jangan benar mulai asyik ber-microblogging ria dengan Facebook, Twitter dan Plurk lalu mulai meninggalkan blog anda? Semoga saja tidak!
Seperti di dunia kerja, ada sebuah pendapat dari kawan saya di HRD yang mengatakan jika orang sudah betah bekerja di sebuah perusahaan sampai bertahan diatas 5 tahun, biasanya akan cenderung menetap disitu terus dan tidak pindah-pindah lagi. Sama seperti ngeblog, ada yang berpendapat biasanya orang ngeblog hanya tahan rata-rata sampai 2 tahun. Setelah itu akan cenderung berhenti dan meninggalkan blognya. Makanya Ndoro Kakung berpendapat dalam bukunya “Ngeblog dengan Hati” bahwa ngeblog adalah ibarat lari maraton, bahkan bisa lebih jauh dari itu karena perjalanannya sangat panjang. Bukan seperti lari cepat yang begitu peluit start dibunyikan langsung tancap gas berlari, berusaha mencapai finish paling duluan, selesai.
Sekali lagi bukan! Ngeblog lebih jauh dari itu, bahkan lebih jauh dari lari apapun namanya yang terjauh sekalipun.
Nah, karena tuntutan ngeblog harus seperti itu, makanya hanya yang punya passion tinggilah yang akan tetap bertahan untuk terus ngeblog. Jadi kalau menurut saya turunnya intensitas ngeblog para Narablog lebih karena faktor seleksi alam. Siapa yang setengah-setengah atau hanya sekedar latah ngeblog akan menyingkir. Siapa yang serius dan punya passion tinggi, kehadiran facebook, Twitter dan Plurk tetap tidak bisa menyurutkan niatnya untuk terus berkarya dan berbagi lewat ngeblog.
Posting ini adalah tulisan saya yang ke-100 lewat blog ini. Sekaligus saya sampaikan refleksi saya lewat posting ini. Saya bukan orang yang punya latar belakang pendidikan jurnalis apalagi berprofesi sebagai jurnalis beneran yang amat “gayeng” menulis sebagaimana kebanyakan kawan-kawan blogger saya yang rata-rata banyak dari para jurnalis. Saya hanya orang biasa yang kebetulan suka menulis, sama seperti kegemaran saya untuk membaca. Jadi menulis masih tetap sesuatu yang tidak mudah buat saya meskipun juga kini mulai tidak terlalu sulit. Dan sampai dengan hari ini, alhamdulillah saya masih tetap eksis, setidaknya ini sudah mencoba melawan arus fakta bahwa ngeblog hanyalah trend sesaat. Karena menginjak tahun ke-2 usia blog ini, saya justru mulai menemukan passion untuk menulis, yang dulu di awal-awal saya ngeblog sempat surut beberapa lama.
Harapan saya dunia blogosphere Indonesia semoga tetap ramai dan eksis. Dan harapan ini semoga menjadi harapan kita semua demi kemajuan bangsa ini. Lewat posting ini saya ingin bertanya kepada anda, sudahkah anda memberikan sesuatu yang terbaik dari diri anda untuk dipersembahkan buat kemajuan negeri ini? Mari terus berkarya, Sobat, salah satunya lewat blog dengan membagi apa yang kita miliki buat orang lain. Semoga dengan demikian negeri ini segera cepat maju mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain.