Dari hari ke hari, tak disangka semakin banyak saja artikel saya, yang saya muat di blog ini, dicopas (copy paste) oleh banyak blogger lain. Hem, saya turut senang— setidaknya boleh, dong sedikit berbangga— ternyata apa yang saya tulis, yang lahir dari pemikiran-pemikiran original dan pengalaman saya akhirnya bisa membuat orang jadi tertarik juga untuk mempublish ulang di blognya.
Namun disisi lain saya juga menjadi sedih, gundah gulana, dan sekaligus prihatin. Mengambil sesuatu yang merupakan buah pemikiran orang lain adalah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan. Apalagi dilakukan tanpa minta ijin lebih dulu kepada penulisnya serta tidak mencantumkan sumbernya darimana. Ah, mudah-mudahan setelah ini saya tidak menjadi malas berkarya kalau ujung-ujungnya tulisan saya diplagiat oleh orang lain. Mudah-mudahan si pencopas kreatifitasnya juga tidak menjadi mati karena lebih senang memplagiat karya orang lain daripada Menulis sendiri.
Nah, bagi anda yang gemar mencopas artikel orang lain, saya akan berbagi sedikit tips kepada anda bagaimana cara mencopas artikel orang lain dengan cara yang lebih elegan.
Elegan? Ya, elegan. Apa tidak salah judul ini? Mungkin barangkali anda bertanya ke saya, copas kok dibilang elegan? Saya tidak salah judul. Copas boleh anda lakukan bahkan malah dengan lebih elegan asal anda melakukan dengan cara-cara seperti saya kemukakan berikut ini:
- Jadi penyusun, bukan penulis. Ambillah beberapa artikel orang lain yang satu tema dan susun menjadi sebuah tulisan dengan meramu atau mensarikannya menjadi satu. Ingat jangan dikutip mentah-mentah tulisannya, tapi tulis ulang kembali dengan sudut pandang dan kata-kata anda sendiri. Jangan lupa selipkan opini anda disana. Cara ini tentu lebih elegan dibanding mencopasnya mentah-mentah. Anda tahu, cara ini biasa dilakukan oleh para penyusun buku.
- Quote. Jika terpaksa harus mengquote tulisan orang lain, kutiplah tanpa merubah sedikitpun isi dari tulisannya, dan beri tanda kalau itu sebuah kutipan. Cantumkan siapa penulisnya dan darimana sumbernya. Tapi ingat, yang namanya kutipan itu hanya berfungsi sebagai referensi, bukan isi yang mendominasi keseluruhan dari isi artikel anda. Tulisan anda tetap harus lebih dominan disana. Cara ini juga elegan dan banyak dilakukan oleh para penulis.
- Gaya editorial. Jika anda tertarik dengan suatu topik atau tema tulisan tertentu namun anda kurang menguasainya, lakukan riset, cari tulisan-tulisan yang menurut anda menarik, kumpulkan dan catat. Selanjutnya anda bisa memulai menulis dengan gaya editorial atau pengantar yang berupa sedikit ulasan dari anda tentang topik tulisan-tulisan tersebut. Cara ini juga sangat elegan. Anda yang awalnya tidak menguasai topiknya , saya jamin akan jadi lebih menguasainya. Dan yang lebih penting, anda dimata pembaca nanti jadi terkesan seolah-olah sangat expert dan menguasai topiknya.
Demikian sedikit tips dari saya. Silahkan anda praktekkan dan himbauan saya, bagi yang masih sering mencopas tulisan orang lain, hentikan kebiasaan kurang baik tersebut. Oke, selamat mencoba. Semoga bermanfaat.
Mantaps artikelnya mas...trims ... memang kita harus elegan, tapi kadang 2 kita kurang percaya diri dengan artikel yang kita buat sih..
BalasHapusSatu lagi tip dari saya (informasi ini saya terima dari salah satu video mengenai Duplicate Content). Teknik ini untuk "menbodohi" Search Engine bukan penulis aslinya.
BalasHapus1. 50 kata yang pertama harus berbeda 100% dari aslinya.
2. Kata berikutnya susun ulang atau bolak-balik paragrap.
Tip di atas bukan saran saya untuk COPAS tetapi hanya sekedar informasi. Saya juga pernah copy paste artikel orang lain atau mentranslate tetapi seingat saya saya selalu mentaati TOS mereka. atau setidaknya mencantumkan penulis aslinya.
Terima kasih atas informasi penting dari Mas Joko.
ahpuji: Kurang percaya diri dan malas mikir sepertinya, Mas yang menjadi alasan pokok mengapa sebagian blogger melakukan COPAS
BalasHapusYuda: Terima kasih, Mas Yuda untuk tambahannya. Saya baru tahu sekarang. Begitu triknya, ya. Berarti termasuk untuk mengelabuhi pengecekan content dari CopyScape juga mestinya.
Barusan saya ngecek di Google. Ternyata tulisan ini belum ada yang meng-kopi paste :)
BalasHapusMardianto: Bisa aja Mas Mardianto ini. Tentu saja tulisan ini nggak mungkin di-Copas karena temanya tentang ajakan "Jangan men-Copas" He2
BalasHapusBanyak orang nggak mau nulis tapi pengin punya blog. Lucu.
BalasHapusThank tulisannya bro, plagiat memang harus diperangi.
HHaa.. saya senang dengan blog ini. Dateng di blog ini dari postingan Mas Yuda tentang Diptara Blog, begitu baca ada judul "cara elegant meng-copas" langsung deh diklik. Bener2 mas, saya juga 100% setuju. lebih baik artikel buatan saya dicompare dengan tulisan lain dan akhirnya muncul gagasan baru (akan menimbulkan rasa bangga, "ternyata tulisan saya bermanfaat") dari pada di copas mentah-mentah (yang justru akan bikin sakit hati)
BalasHapusYour blog keeps getting better and better! Your older articles are not as good as newer ones you have a lot more creativity and originality now. Keep it up!
BalasHapusAnd according to this article, I totally agree with your opinion, but only this time! :)
salam kenal mas, senang dengan artikelnya. terasa benar emosinya. tetap semangat ya... dan saya adalah blogger baru. Jadi saya tahu omongan mas benar adanya, karena saya selalu menemukan tulisan yang sama, bahkan sama persis tanpa mencantumkan sumber aslinya ketika melakukan search engine mencari artikel tentang blog. Salut buat mas Joko.
BalasHapusmantab gan ,, mesti nya begitu ,, copas boleh saja tapi tulis dengan gaya sendiri ,, jangan cuma edit" dikit g bener ,, posting saya pun kena copas orang lain melulu dan ajaibnya copas nya tuh benar-benar copas dan cuma di ubah bagian belakang nya aja ,, yang paling geleng" kepala lagi saat saya lliat kolom komentar nya ada yang ijin copas terus dia bilang sertakan link sumbernya yaitu dia , padahal dia sendiri tidak pernah ngelink sumber asli nya yaitu akw .. parraahh gan
BalasHapus