Ada tulisan amat menarik yang ditulis oleh salah seorang sahabat blogger saya, Mbak Hani di blognya. Dan saya jadi tersenyum kecut, seperti ditarik ke belakang saja, dingatkan ke masa awal-awal dulu mengenal apa itu facebook setelah membaca tulisan itu.
Dulu, sempat juga saya mengalami kerisauan yang sama seperti kelakuan para facebooker yang sok ingin eksis dan Narsis itu. Saya merasa sangat terbebani sekaligus malu setelah bikin update status di facebook ternyata setelah itu status saya dicuekin orang, tak ada satu pun teman yang mau mengomentari status saya, termasuk hanya sekedar meninggalkan jempolnya untuk mengatakan Like pada status saya.
Hanya bedanya, kala itu saya masih cukup punya rasa malu dan harga diri untuk tidak melakukan tindakan bodoh dan memalukan seperti yang telah dilakukan oleh teman-teman facebook Mbak Hani tersebut. Mengemis di facebook.
Hem, supaya Anda tidak makin penasaran untuk ingin segera mengetahui tindakan bodoh dan memalukan apalagi, baiklah akan saya paparkan kepada Anda ketujuh contoh-contohnya satu persatu. Akan saya urutkan dari yang paling nggilani. Silahkan Anda simak contoh-contohnya berikut ini:
1. Orang yang terang-terangan minta jempol di facebook atau minta statusnya agar dikomentari
Hanya karena alasan agar ingin terlihat eksis ternyata ada, lho orang yang minta-minta (ngemis) di facebook agar statusnya dikomentari atau diberi jempol oleh orang lain. Tak percaya? Kalau Anda ingin tahu contoh teman yang suka ngemis-ngemis minta jempol di facebook, Baca artikelnya di sini Pengemis Jempol (Facebook).
2. Orang yang suka re-invite beberapa kali di facebook agar kita menjadi fans pagenya
Contoh pengemis yang ke-2 ini, yaitu orang yang suka hunting dengan invite beberapa kali di facebook agar kita mau jadi anggota dalam grup atau Fans Page-nya, juga banyak bergentayangan di facebook. Mereka ini entah tujuan untuk apa, apakah karena biar tampak keren dan eksis karena banyak fannya sehingga suka sekali menginvite orang sampai beberapa kali. Saya beberapa waktu yang lalu pernah menulisnya di blog ini. Baca "Tolong Jangan Paksa Saya!"
3. Orang yang berdalih nyumbang tapi punya pamrih ingin mencari follower sebanyak-banyaknya di Twitter
Masih ingat dengan kasus menghebohkan yang sempat banyak ditrending di twitter beberapa waktu yang lalu? Yaitu ada orang yang aji mumpung ngemis di internet dengan memanfaatkan bencana untuk mencari follower sebanyak-banyaknya di twitter, tapi dengan dalih untuk nyumbang. Yaitu menghargai atau menukar Rp 100/ follower untuk disumbangkan ke bencana Wasior, Mentawai dan Merapi.
4. Blogger yang meninggalkan komentar tapi juga nyuruh-nyuruh agar blognya dikunjungi dan dikomentari balik
Anda pernah, kan menemui model-model komentar kentut di blog yang hanya sekedar numpang lewat seperti Nice info, Gan. Pertamax, terima kasih infonya, bla bla bla? Sudah komentarnya model kentut masih ditambahi dengan ajakan ngemis-ngemis agar blognya dikunjungi pula. Bah! Sungguh memalukan.
5. Blogger yang memasang Comment Luv di blognya semata-mata hanya agar tulisannya ramai dikomentari
Comment Luv memang masih terbukti masih cukup ampuh untuk menjaring komentar karena adanya promosi gratis dan backlink yang diberikan oleh Comment Luv kepada setiap blogger yang bersedia meninggalkan komentarnya. Jika Anda pasang Comment Luv karena semata-mata, sekali lagi saya garis bawahi, ini khusus yang semata-mata hanya karena hanya ingin mendapatkan banyak komentar, saya hanya bisa bilang: Selamat Anda layak disejajarkan dengan pengemis nggilani itu.
6. Orang yang memberi iming-iming hadiah buat si pengomentar di blog agar artikelnya dikomentari
Bagi sebagian blogger tertentu banyaknya komentar yang datang di blog memang masih jadi dambaan di kalangan blogger. Nah, agar blognya terlihat keren dan banyak komentarnya, lagi-lagi ada blogger yang pakai cara ngemis-ngemis agar artikelnya dikomentari tapi membungkusnya dengan iming-iming akan memberi hadiah.
Ingin contoh? Tidak usah tengok kanan-kiri ke blog tetangga. Contohnya ada di blog ini. Saya dulu juga pernah mengemis di blog ini untuk menjaring komentar. Baca artikel "Voucher Gratis Dari Google, Mau?" Dan hasilnya, saya ternyata tak cukup berbakat untuk menjadi pengemis. :D
7. Pebisnis online yang secara terselubung minta alamat email kepada pengunjung
Yang ini pada intinya ngemis juga tapi derajat nggilaninya tergolong paling rendah. Yaitu, biasanya para Internet Marketer yang melakukannya, dengan dalih mau memberi hadiah ebook gratis tapi punya pamrih agar pengunjung mau meninggalkan alamat emailnya. Anda tahu di internet dengan mengumpulkan alamat email orang sebanyak-banyaknya, itu adalah sebuah asset yang amat bernilai bagi seorang pebisnis online. Karena email yang sudah terkumpul nantinya bisa kita prospek untuk menjadi calon pembeli atau pelanggan kita. Bahkan tak jarang alamat email di internet ini disalahgunakan orang dengan diperjualbelikan. Jadi pesan saya, berhati-hatilah jangan sembarangan meninggalkan alamat email Anda di sembarang situs.
Itulah ke-7 contoh pengemis nggilani yang banyak kita dijumpai di facebook dan internet. Hem, masih ada contoh yang lain? Kalau ada, saya persilahkan Anda tambahkan di kolom komentar, terima kasih.
Disclaimer:
Saya mohon maaf jika pembaca ada yang keberatan dan tersinggung dengan opini saya ini. Bagi yang keberatan atau mau berbeda pendapat, saya persilahkan untuk melakukan pembelaan dengan meninggalkan komentar di bawah artikel ini. Anggap saja ini impas karena saya pun kali ini mengemis untuk mengharapkan komentar Anda. Ha...Ha...Ha....
Sumber Foto: Noname
ha..ha.ha...lezat dan gurih,setelah beberapa hari hanya menyantap artikel basa-basi yang hambar,ketemu juga yang pedas...
BalasHapuswalah..pasti ini menyinggung perasaan para pengemis online dan fakir blogger,sak inthil-inthile mesti loro kabeh jika para fakir blogger membaca..ha..ha...
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
jika boleh jujur,saya jarang banget melihat blogger yang tulus tanpa pamrih..
walaupun sedikit,hanya sekian persen,rasa narsis pasti ada,jiwa pengemis online tetap di punyai semua blogger,hanya kualitas dan kuantitas ke-pengemisannya saja yang berbeda...
ada yang terang-terangan mengemis,sebagai contoh empunya blog anggasona.blogspot itu juga pengemis online,dulu sering bw dan meninggalkan kentut di cbox sambil berkata untuk mengkomentari artikel terbarunya,secara terang-terangan pula...
kalau point no6 kayaknya gus ikhwan yang dulu sering melakukannya,pulsa 50rb unutk setiap komentator terbanyak di blognya...
kalau facebook sih isinya pengemis semua..dan saya rasa kualitas fans page facebook sangat-sangat di ragukan,hanya dengan 2 langkah mudah bisa membuat fanspage..lalu mengaku sebagai develop motivator,invite orang...padahal di realita sosial dia hanya pengangguran banyak acara...
point no5 saya juga kena,tapi jawaban atas point 5 lihat di lapak saya aja deh..dan semua juga tahu..widodo bukan penggila komentar dan pengemis komentar..ha..ha..ha...
dan saya yakin semua pengemis mempunyai tujuan yang sama,yaitu "traffic"..dengan traffic yg tinggi bisa menjadi modal unutk narsis dan menghina orang lain/blogger pemula....
tapi apakah tidak ada cara yang lebih terhormat dalam pencapaian traffic selain mengemis?
Ih, apa ada pak orang yg sebegitunya ngemis komen dan jempol di facebook? :D Kalau emang ada ya apa tujuannya coba? Aneh bener :D
BalasHapusKalau di dunia blog yah masih sih kita temui blogger2 pemula berpromosi dan meminta secara langsung tuk mengunjungi balik blognya. Dan itu saya kira masih dalam tahap yg wajar.
Soal comment luv dan pebisnis online, wah saya baru tau konsepnya menjurus ke arah pengemis. Hmm, apa memang begitu?
Yah, sedikit banyak kita belajar lah bagaimana caranya soft-selling ketimbang hard-selling :)
Seingat saya ada pengunjung rutin di sini yang katanya memiliki 5.000 fans dan bisa menghasilkan uang darinya. :)
BalasHapusSaat ini saya tidak lagi mengundang orang ke fanpage situs saya. Bahkan saya tidak masang link ke fanpage dengan alasan menjaga konsep minimalis situs.
Saya juga pernah baca tips Fanpage FB. Intinya semacam "Be cool, don't beg." Ga perlu diundang-undang, yang penting gimana dulu kualitas blog kita. Kadang yang bikin aneh itu, mereka ga punya blog tapi punya Fanpage.
Yang paling menyebalkan itu jika sampai berani ngajak chatting di FB. Kalau invite, buat saya tidak masalah, saya ga pernah lagi buka notifikasi invitation FB. Kalau ngajak chatting, terus langsung spam link, itu udah keterlaluan. Biasanya langsung saya remove.
@ Widodo: Untuk #6, hadiah buat komentator itu menurut saya sudah biasa. Ini masih dalam bentuk kewajaran. Apalagi jika memang hadiahnya berkualitas. Saya juga rutin membuat kuis bagi-bagi buku via komentar. Cara lain biasanya dengan RT artikel via twitter.
BalasHapusNgaso sejenak kerjo offline mampir di mas Joko,
BalasHapusSaya terang-terangan pernah melakukan jadi pengemis elite nomor empat, dan kalau model pengemis number seven Pebisnis online yang secara terselubung minta alamat email kepada pengunjung. Sepertinya kalau saya berkunjung ke blog ber CMS WP, selalu minta di isi alamat email, namun bagi saya asalkan nice blognya bukan blogger matre tidak jadi masalah, pokoknya kita harus bijaksana meninggalkan comment.
Saya setuju dengan poin nomer 4. Kadang suka gimanaaa gitu rasanya kalo ada yang mampir di blog, terus komen minta kunjungan balik dan komennya. Duh! Gak usah diminta juga kalau dia ninggalin URL blognya, pasti saya mampirin. Perihal nanti kasih komentar balik atau gak, ya suka-suka saya. =))
BalasHapusWidodo:
BalasHapusKomentar sampean juga tak kalah lezat dan sedap, Mas Widodo. Boleh ikutan ketawa juga. Ha...Ha...Ha...
Menjawab pertanyaan Mas Widodo: "Apakah tidak ada cara yang lebih terhormat dalam pencapaian traffic selain mengemis?"
Apa ya kira-kira? (#mikir sambil garuk-garuk kepala). Rasanya memang hanya itu cara paling mudah dan gampang, Mas. Meski rodo nggilani. :D
Darin:
Maaf, Mas Darin kata-kata saya memang terlalu kasar menyebut mereka (Pebisnis Online) pengemis tapi niat terselubung mereka yang diam2 minta alamat email itu sebetulnya juga tak kalah culas ketimbang pengemis itu sendiri yang terang-terangan minta-minta. Apalagi kalau apa yang ditawarkan hanya berupa ebook2, maaf sampah yang kurang bermanfaat.
Jeprie:
Pengunjung rutin blog ini yang punya 5000 fans di FB? Itu Mas Hendra, Mas Jeprie.
Cerita di FB Mbak Hani itu juga minta jempolnya lewat chatting.
#Hem, terima kasih, Mas Jeprie. Tanggapan Mas Jeprie kepada Mas Widodo itu setidaknya sudah mengingatkan saya juga kalau saya dulu pun sama, pernah ngemis-ngemis berharap dapat hadiah buku Typografi di Desain Digital itu. Ha...Ha...Ha...
Agus BF:
Tenang, Mas Agus, alamat email sampean aman di sini. Saya tak akan menjualnya. :D
Kalau blogger2 kaum sepuh, salah satunya kita berdua sepertinya sudah tak mempan lagi apalagi sampai kebakaran jenggot saya sindir dengan kritik pedas begini. Bukan begitu, Mas Agus?
Kimi:
Betul itu, Mbak Kimi harusnya mereka itu nyadar, sebetulnya tanpa mereka minta pun kalau mereka sudah meninggalkan jejak di blog kita, tanpa diminta pun kebanyakan blogger sudah mengunjungi balik. Jadi tak perlu harus ngemis-ngemis lagi. :D
wah, mas sih segitunya :D
BalasHapuspernah ada suatu kontes yang menyarankan untuk membuat notes di FB dan memberikan keterangan bahwa Like bisa jadi pertimbangan. nah paling itu saya pertama kalinya ngemis di FB itu pun bukan mengemis cuma minta bantuan, kalo mau :p
Btw, artikel menarik ;)
Kali ini saya kurang sependapat dgn Mas Joko, Sedikit saja komentar saya tentang artikel di atas yaitu bahwa :
BalasHapusTak semua orang dengan mudah mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya… dan Tak semua orang mengungkapkan sesuatu dengan cara yang benar... : Pis Pis Pis
untung bukan pak joko enggak bilang blogger pengamen ntar ada yg tersinggung
BalasHapushati-hati blog pak joko pindah haluan karena keseringan baca blog batmannya widodo
Jeprie@ enak bgt punya fanspage 5000. satu menit setelah nulis di wall dapet 10 jempol. Saya memperoleh tambahan fanspage dengan blogwalking seperti ini.
andi sakab:
BalasHapusKalau kasus mengikuti contest yang memang dilombakan bisa saya kecualikan, Mas Andi. Yang saya ceritakan ini benar2 ngemis hanya demi makanan bernama narsis dan ingin eksis.
Lintang Hamidjoyo:
Sesama pengemis online dilarang saling mengemis, Mas Lintang! HeHe.
Hem, kalau saja dulu saya jadi mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran saya seperti pendapat Mas Lintang itu, mungkin saya juga sama akan mengemis jempol juga di FB. :D
Kalau yang terakhir ini "Tak semua orang mengungkapkan sesuatu dengan cara yang benar." Ini saya akur, Mas.
hendra comunity:
Kemarin Mas Hendra nanya kenapa postingan saya berubah jadi tentang pelajaran mengarang. Sekarang, saya malah dituduh ganti haluan jadi blog batman seperti punya Mas Widodo. Ha...Ha....
Daripada pusing mikirin tulisan saya mending dimonetize aja Fanpagenya, Mas. Buat jualan atau buat apa gitu yang bisa menghasilkan duit. Atau kalau mau jual akunnya ada, lho yang minat beli. Terlebih anggotanya da mencapai 5 ribu orang.
kalo di fesbuk sama twitter banyak tuh... terutama para cewek...
BalasHapuskalo no 4-5 saya juga prnah melakukan itu.. tapi karena jarang dapet komen balik akhirnya saya capek sendiri deh.. sekarang saya masa bodo sama komen yg ada di blog... mo di komen kek, mo nggak kek... no problemo...
intinya tentang komentar ya.. OK;
BalasHapus__1. Orang yang terang-terangan minta jempol di facebook atau minta statusnya agar dikomentari___
biasanya sih orang seperti ini karena mereka sudah saling kenal dan akrab, bukan hanya di dunia maya tapi juga di dunia nyata. Jadi, bagi mereka, itu bukanlah sesuatu yang melakukan.
saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu karena saya jarang update status. Paling 1 bulan dua kali. Sudah jarang sekali buka FB atau pun Twitter. Saya cuma menekan tombol share di blog saya, dan link pun bersarang di sana. Apa yg terjadi setelah itu, saya tidak pernah tahu dan juga tidak peduli.
__2. Orang yang suka re-invite beberapa kali di facebook agar kita menjadi fans pagenya___
kalau ada yang invite pas lagi buka FB, ya saya approve aja, tidak peduli apa motifnya. Kayaknya saya juga akan melakukan hal yang sama andai saja saya punya fans page. Untunglah, saya tidak punya.
__4. Blogger yang meninggalkan komentar tapi juga nyuruh-nyuruh agar blognya dikunjungi dan dikomentari balik__
seingat saya, saya kayaknya tidak masuk dalam kategori yang memalukan yang satu ini. tapi kalau sesama blogger itu udah saling kenal banget, saya rasa itu tidaklah memalukan. Untuk menjalin persahabatan yang erat mungkin.
oia, ada juga yang mengemis minta tukaran link. Kalau dapat yang seperti ini, saya jawab saja "OK", maka linkpun bersarang di blog wordpress saya.
itu aja sih menarik perhatian saya, yang lain lewat, gak connect saya.
Aduh, kepalaku mulai pusing. Jika si My-Mu-Na bukan nama sebenarnya melakukan semua poin di atas, apa kira2 dampak buruk yang akan dialami oleh Si My-Mu-Na yang tidak ingin disebutkan namanya ini????
bgenkblog:
BalasHapusKarena Anda justru ngomong begitu saya justru malah tidak enak hati kalau sampai tidak comment balik.
imroee:
#1. Justru yang saya ceritakan ini karena tidak saling kenal baik, Mas Imroee. Kalau sahabat baik justru tanpa diminta pun kalau dia lagi online pasti ngomen atau cap jempol, kok. Itu pengalaman saya selama ini di FB.
#2. Sama. Saya juga ndak punya.
#4. Kalau sudah saling kenal baik, biasanya tanpa disuruh pun mereka sudah pada komen, Mas. Setidaknya, itu yang saya alami di blog ini.
Tentang si My-Mu-Na. Saya ndak ikut-ikut, lho Mas. :D
enggak pak joko soalnya saya pernah baca blog seseorang yg awalnya membahas SEO terus berubah haluan dengan tema yg aneh,
BalasHapusfanspage maunya ngalahin punya Jokosusilo 30.000 fans. makanya saya blogwalking di banyak blog.
@Imrooe: Yang minta link itu ketinggalan ya, harusnya masuk sini. Tuker link kalau situsnya bagus sih ga masalah, atau minimal sekualitas dengan situs kita. Yang jadi masalah kalau mereka yang cuma mau nebeng.
BalasHapusBeberapa minggu lalu ada yang ngajak saya tukeran link. PR-nya sih gede, Alexa-nya bagus, cuma isinya ga berkualitas. Dia punya halaman SERP juga. Walaupun PR saya kecil, tetap saja ga mau.
@Hendra: Saya ga yakin tentang pengaruh 5.000 fan di FB.
BalasHapusHendra comunity:
BalasHapusSetelah ngalahin punya Joko Susilo terus selanjutnya buat apa, Mas Hendra?
Jeprie:
Parameter PR dan Alexa dalam melihat situs, saya pun kini juga mulai meninggalkannya sebagai tolok ukur, Mas Jeprie. Saya lebih melihat dari aspek kualitas pada contentnya daripada yang lain2nya. Terus yang kedua mungkin jumlah visitornya. Saya rasa kedua ini justru yang terpenting dari sekedar melihat PR gede dan Alexa ramping dalam menilai sebuah situs.
Wah, udah mulai galak nih Pak Joko (kayak mas Widodo). Saya sendiri tidak begitu aktif di sosial media seperti facebook maupun twitter. Kalo facebook sebatas sarana bagi saya untuk berbagi informasi pada teman-teman (yang tidak bisa via email atau HP).
BalasHapusKalo twitter malah saya gak aktif sama sekali.
Mental pamrih (di mana pun) tentunya tidak baik dan tidak sehat. Begitu pula dalam bersosialisasi di dunia maya. Termasuk menjanjikan ebook gratis jika mau menjadi subscribers blog kita. Menurut saya itu kurang mendidik. Biarlah pengunjung ingin mengikuti blog kita karena memang benar-benr tertarik dengan konten yang kita sajikan. Bukan karea iming-iming bonusnya.
Ada lagi yang ketika mengadakan kontes, salah satu persyaratannya yaitu harus menjadi pelanggan RSS feed blog tersebut via email.
Assalamualaikum semua... salam kenal
BalasHapus*sungkemang* dengan senior-senior
sebelumnya uhukuhukuhuk
Senang sekali bisa menginspirasi, kalo saya boleh menyebutnya begitu... hehehehe
Saya jingkrak-jingkrak melihat tulisan saya ikutan nimbrung di sini... berarti tulisan saya informatif ya?
*tepokjidat*
Padahal saya hanya curhat awalnya di blog saking betenya dengan banyaknya virus pengemis di FB dan twitter
Dari pertama bikin blog sampai sekarang saya bingung, ada apa dengan traffic?
Kenapa semua orang berharap semua orang mengunjungi blognya, ngasi jempol di statusnya, atau ngefolback twitternya.
Saya waktu pertama bikin blog malah masih dibingungkan dengan cara memasukkan gambar..
Sekarang udah bisa di blog baru
Akhirnya
Terus udah bisa nyelipin link terus menggantinya dengan kata 'di sini' atau dengan judul tulisan tersebut.
alih-alih berharap mendapatkan komentar di blog yang masih banyak kekurangannya, saya malah berharap orang mengunjunginya saat saya benar-benar berhasil memasukkan gambar. Malu rsanya postingannya pada tulisan semua isinya.
Hehehhehe...
Saya pertama menemukan blog mas joko ini saya yakin saya akan betah di sini. Memang artikelnya menyenangkan untuk di baca.
Kadang-kdang juga intip tips di sini.
Biar nambah pinter ngeblognya...
Oh iya maaf nih sebelumnya comment luv tu apa ya? hehehhe
BalasHapus#Mas Iskandaria...>>>
BalasHapus"Wah, udah mulai galak nih Pak Joko (kayak mas Widodo)"....
ha..ha..ha...sudah banyak yang berperan pura-pura mas di jagad bloging..
semua sudah terjangkiti virus ABS,saya sengaja menjaga jarak dengan virus ABS dengan sikap saya yang agak lumayan bahkan di benci kaum fakir ABS blogging...
#Jeprie..>>> orang gila jempol dengan 5000fanspage tak ubahnya orang yang gila hormat,gila sanjungan,padahal kualitasnya dirinya nol besar..itulah kualitas kebanyakan manusia penghuni facebook..
"Dapatkan artikel motivasi gratis dengan bergabung di fanspage melalui link di bawah ini.
BalasHapusmari kita barter, anda mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dengan bergabung di fanspage kami, dan sebagai bayarannya saya mendapatkan banyak fanspage. Semoga barter ini bisa menguntungkan anda dan saya. terimakasih."
dan kualitas memang membuktikan,forum kaskus bukan forum kacangan seperti forum alay ala facebook...tawaran di atas hanya berlaku bagi forum yang berisi alay dan orang angin-anginan...karena tidak terdapat respon sama sekali terhadap tawaran di atas...
Last Activity: 08-12-2010 05:43 AM
Join Date: 20-09-2010
Referrals: 0
??????????
jadi sinyalemen pengemis yang di katakan mas joko memang benar...
hanya saran saja buat para pengemis online,sesuai waktu dan tempat anda jika mau mengemis,dan sesuaikan segmentasi anda jika mau mengemis...karena forum kaskus bukan forum alay seperti facebook...
jangakan hanya ebook omong kosong berisi motivasi,ebook kaya dalam sekejap saja sekarang sudah tidak laku...
Iskandaria:
BalasHapusGalak?! Ha Ha Ha Mas, Is bisa aja. Meski saya sedikit galak tapi ndak nggigit, kok Mas.
Kalau ada penyelenggara contest yang mensyaratkan seperti itu, artinya sama aja berpamrih dan ngemis juga namanya.
Rohani Syawaliah:
Comment Luv itu semacam plugin yang dipasang di blog agar para pengomentar bisa mendapatkan backlink gratis dan promosi preview judul artikel si pengomentar setiap kali meninggalkan komentar di blog yang sudah dipasangi Comment Luv. Itu kurang lebih gunanya, Mbak Hani.
Analoginya, mirip memasangi gula-gula agar disenangi semut yang dalam hal ini blogger biar mau meninggalkan komentarnya di sebuah blog.
Widodo:
Tentang forum di Kaskus, ya setahu para Kaskuser orangnya lebih kritis-kritis karena sifat forumnya yang terbuka sehingga semua bisa membacanya. Beda sama fanspage FB lingkungan komunitasnya amat sempit dan terbatas karena tertutup
widodo@ memang saya mencoba berbagai cara dan tidak takut gagal. Seperti lalat yang masuk kedalam botol terus dia menabrak-nabrak kaca berkali-kali sampai menemukan jalan keluar. Karena klo lalat itu takut gagal dan berhati-hati lalat itu akan naas mati dalam botol karena tidak bisa keluar.
BalasHapusSaya juga mencoba upload video melalui youtube.
Pak Joko@
1. Kalau berjualan Pay Per Sale dengan benar itu contohnya seperti apa? apa seperti www.kirara-shop.blogspot apa tidak melanggar Hak cipta
2. Untuk Blog PPC apa harus posting banyak artikel dalam sehari sehingga banyak mendatangkan visitor, seperti unik77 artikelnya sampai 10.000 dan di artikelnya bayumukti pemiliknya melakukan blogwalking 100 blog dalam sehari dan trafficnya mencapai 1000 visitor per hari. (Apakah blog walking juga katagori blogger pengamen juga??)
3. Klo script SMUO itu tidak etis di luar negri CLICKBANK itu jg sistemnya reseller jg apa tidak etisnya itu karena materinya kurang berkualitas. Atau karena janji cepat kayanya. Dan sistemnya tidak salah??
hendra Community
BalasHapusMas Hendra, sampean belum menjawab pertanyaan saya di atas mengapa sekarang sampean malah ganti bertanya ke saya. Dan tak tanggung2 sampai 3 pertanyaan sekaligus. Apa ini bentuk counter attack ke saya?
Pertanyaan saya sebetulnya masih dalam batas kewajaran karena sejak awal setiap meninggalkan komentar di sini sampean selalu banyak cerita tentang punya blog niche PPC terus membangga-banggakan jumlah Fanpage FB yang sampai 5000 itu. Tentu, saya dan mungkin juga pengunjung lain di blog ini ada rasa penasaran dengan bukti blognya sekaligus langkah bisnis apa yang akan sampean ambil dengan punya fan sebanyak itu.
Atau jangan-jangan blog PPC dan langkah itu hanya menjadi rahasia sampean sendiri. Jika itu masalahnya tentu kurang etis kalau hanya ngeshare setengah2 di sini tapi tak pernah mau menunjukkan buktinya.
Tentang ke-3 pertanyaan sampean, jawab saya dengan sampean bertanya dan sekaligus memberi contoh2nya, saya anggap itu bukan pertanyaan tapi hanya pertanyaan retoris saja jadi saya tidak perlu jawab karena sampean sendiri sebetulnya sudah tahu jawabannya.
ok pak joko untuk saya akan share ke pak joko via privat messege facebook aj. Karena sebenarnya pertanyaan saya tidak ada kaitannya dengan yang lain sehingga terkesan show off dan salah pengertian bagi yang lain. Dan berkomentar fokus pada isi artikel yg Pak Joko posting. Karena memang selama ini pak joko lebih mudah di hubungi di blog ini, dari pada di accound facebook. Salam Sukses dan WE SUPPORT you...
BalasHapusbiasa..tong kosong nyaring bunyinya...
BalasHapusSaya juga dulu sering begitu...
BalasHapusUdah, gak usah munafik, siapa sih yg gak pengen facebook bejibun komennya? Coman orang gila kali yah?
hendra Comunity:
BalasHapusNah, gitu saya rasa dengan seperti itu akan lebih baik, Mas Hendra. Fokus ke artikel saya aja. Ah, BB-ku error melulu facebooknya saya sudah terima emailnya tapi replynya saya coba gagal terus.
Widodo:
Sek-sek, Mas. Saya tak ngerpek dulu itu artinya apa. :D
Muhammad Rizki Fadillah:
Matur nuwun komennya, Mas Rizki. Komentar sampean cukup singkat, padat namun cukup maknyus menanggapi tulisan saya.
Ok terima kasih pak joko. Memang saya membaca pola pikir para blogger lebih mudah di hubungi via blog dari pada dari facebook. Seperti yudiono blogodolar, yep, mereka cenderung akun fb nya jarang di buka.
BalasHapushendra Comunity:
BalasHapusNggak juga, Mas Hendra. Account FB saya ngelink ke BlackBerry. Jadi setiap ada pesan masuk akan ngepush alertnya secara otomatis ke BB. Kalau Yep setahu saya memang da jarang update status di FB.
saya masih awam diblogger pingin bgt bisa nulis tanpa pamrih moga bisa melalui itu...murni nulis tanpa pamrih(harusnya)
BalasHapustjahgoblog:
BalasHapusBerpamrih saya rasa tak jadi masalah asal jangan kelewatan aja, Mas.
Mudah-mudahan saya gak termasuk pengemis online... walaupum sekali-kali mungkin rada-rada nyerempet juga sih...(lol). Apa yang dikatakan Mas Lintang ada benarnya juga.
BalasHapusYuda:
BalasHapusBerarti Mas Yuda setuju dengan kata-kata Mas Lintang ini:
"Tak semua orang dengan mudah mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya… dan Tak semua orang mengungkapkan sesuatu dengan cara yang benar..."
Kalau ini yang jadi alasan orang mengemis online (He He He) sedikit bisa dimaklumi. :)
KENAPA SIH KOMENTAR SELALU JADI UKURAN ? , Nggak di Blogging gak di FaceBook Semuanya di ukur dari Ramainya KOMENTAR (KOMENTAR STATUS FB/Blog). Alasannya Macam2 : Ada yg untuk mengukur kebanggaan&Ada yg beralasan agar Blognya terlihat lbh hidup. PERLU Dicamkan Bahwa KOMENTAR Bukanlah HAL yang Patut Dibanggakan ! Apalagi Komentar Sampah. SAYA di FaceBook termasuk yg jarang mendapat KOMENTAR. BAGI Saya FaceBook tetap menyenangkan walau Tanpa Komentar Status/Like. NGGAK PERLU MALU !! * Twitter I Don't Like *
BalasHapusZona Kuncoro:
BalasHapusSyukurlah kalau Anda tipe orang yang seperti itu. Bukan pemuja komentar. Berarti dikomentari atau tidak tentu tidak jadi masalah, kan? :)
pengemis or not pengemis bukanlah masalah bg saya,,, semua tergantung nilai manfaat dari isi blog yang ditampilin dan juga tujuan mengemisnya buat apa tu tergantung sudut pandang masing2....persepsi masing?
BalasHapuskalo qta berharap blog kita banyak dikunjungi orang lain...truz banyak orang yang bsa mendapatkan manfaatnya... WHY NOT?
dan yg menilai & merasakan manfaat tidaknya kan visitor,, bukan si empunya blog,
maaf...menggiring opini publik cuman dari pandangan pribadi?
LintangSays:
BalasHapusKalau kasus pada blog yang Anda ceritakan selama mengharap untuk dikunjungi itu ada manfaatnya buat orang lain, itu is okey. Artinya, ada timbal balik. :)
Nah, yang sebaiknya dihindari kita tidak bisa memberikan apa-apa, postingan blog juga baru beberapa gelintir tapi sudah minta dikunjungi oleh orang lain.
Percayalah, ibarat ada gula pasti ada semut, selama blog kita mengandung banyak informasi yang dibutuhkan orang lain lama-lama pengunjung pasti akan datang dengan sendirinya. Jadi tak perlu harus ngemis-ngemis lagi agar blognya banyak trafik.
AnE kasih cendol dahhh buat tulisan EntE ini.
BalasHapusThanks sindirannya mas Joko :D , tadinya saya sudah melakukan hal serupa. Mumpung belum terlalu jauh, saya urungkan niat saya untuk melakukan cara promosi demikian... Biar tidak termasuk kedalam Inilah 7 Contoh Pengemis Nggilani Yang Banyak Bergentayangan di Facebook dan Internet hehehe....
BalasHapus