Sekitar satu minggu yang lalu saya baru saja mengajukan naik limit kartu kredit saya ke pihak Citibank, bank penerbit kartu kredit saya. Awalnya saya berniat mengajukan naik limit Rp 11 Juta, naik 50% dari limit saya yang sekarang. Mengapa saya mengajukan naik limit? Apakah belum cukup limit yang ada buat mencover kebutuhan belanja saya setiap bulan? Bukan. Tapi ini karena alasan lain. Yaitu untuk mencover banyaknya Transaksi Bisnis Online yang sering saya lakukan ke situs e-commerce di luar negeri. Contohnya pernah saya ceritakan di artikel ini “Standar Keamanan Transaksi Situs E-Commerce, Perbankan dan PayPal di Internet” sehingga, mau tak mau, membuat saya harus minta naik limit.
Dan apa yang saya dapati kemudian sungguh mengecewakan. Permohonan naik limit saya ditolak sepihak oleh pihak Citibank tanpa konfirmasi apa-apa kepada saya. Saya kecewa dengan tidak adanya pemberitahuan ini, juga penolakannya. Mengapa? Karena kalau untuk urusan marketing waktu nawari ini dan itu seperti asuransi misalnya, mereka sangat getol ngejar-ngejar nelpon saya sampai beberapa kali. Tapi giliran hak saya sebagai nasabah yang seharusnya dapat konfirmasi pemberitahuan tidak saya dapatkan. Jadi, ini tentu saja perlakuan tak adil yang membuat saya jadi kecewa berat. Terlebih saya nasabah Citibank yang sudah cukup lama dan loyal tak pernah nunggak bayar sejak tahun 2004.
Apa alasan Citibank menolak pengajuan naik limit kartu kredit saya? Waktu saya telpon alasannya sepele, katanya saya susah dihubungi. Juga orang-orang kontak person yang menjadi referensi saya katanya semua sulit untuk dihubungi. Sebentar. Saya sulit dihubungi? Nomor ponsel saya ada tiga dan ketiganya aktif semua. Anda bisa cek di halaman Contact blog ini. Itu adalah nomor aktif semuanya karena saya gunakan sebagai call center. Saya tak percaya kalau susah untuk menghubungi saya. Jadi ini pasti alasan yang sangat mengada-ada.
Saya juga sudah crosscek ke adik saya di Sidoarjo yang namanya saya referensikan sebagai penjamin saya apakah benar ada telpon beberapa kali dari Citibank dan tidak diangkat atau belum terhubung. Dan adik saya menjawab tidak, karena pihak Citibank sudah berhasil menghubungi dia sebanyak dua kali.
Hem, mungkin hanya satu yang susah dihubungi, yang ini saya tak menutup-nutupi, yaitu pihak HRD di kantor saya. Sesuai penuturan pihak Citibank katanya setiap kali menelpon ke bagian HRD, beliaunya (Supervisor HRD) sering tak ada di tempat dan beberapa kali pas lagi meeting jadi telpon hanya mandeg tertahan di operator dan sekretarisnya.
Pertanyaan saya sekarang, serumit itu kah untuk memverifikasi naik limit kartu kredit? Maaf saya bukan orang bank. Kok prosedurnya hampir sama persis dengan apply (kartu) kredit baru, ya? Anda bisa baca di artikel saya yang mengulas cara mengajukan kartu kredit ini, “ 7 Tips Mengajukan Kartu Kredit Agar Cepat Diapprove”. Benar-benar sangat ketat. Sepertinya ini yang perlu dibenahi dalam sistem perbankan, khususnya di Citibank. Harusnya perlakuan survey kredit antara nasabah baru dan nasabah lama itu dibedakan perlakuannya, tidak diperlakukan sama seperti ini.
Akhirnya saya berkesimpulan, ini artinya kredibilitas saya di mata Citibank selama 8 tahun jadi nasabah loyalnya yang tak pernah telat apalagi nunggak bayar samasekali tidak berguna dan dihargai di mata mereka. Ini yang membuat saya kecewa untuk kedua kalinya.
Okey, tak masalah saya masih ada satu kartu kredit yang lain. Dan juga tanpa naik limit sebetulnya saya tidak terlalu kendala, sih karena jika saldo balance yang tersedia kurang di kartu kredit saya, saya masih bisa transfer dari rekening tabungan ke akun kartu kredit saya untuk menaikkan limit secara instant. Tanpa perlu repot harus naik limit yang birokrasinya ruwet seperti itu.
Saya sekarang jadi sangat paham. Dengan melakukan pengajuan naik limit ini sama aja saya seperti ngetest bentuk apresiasi mereka, Citibank kepada saya (nasabahnya). Dan hasilnya pihak Citibank memang hanya mau uang saya tapi samasekali tidak menghargai loyalitas saya. Itu kesimpulan akhir dari saya.
Menggunting Kartu Kredit Citibank
Jadi, untuk apa terus mempertahankan jadi nasabah loyal Citibank? Saya akan siap-siap untuk mengucapkan selamat tinggal, menggunting kartu kredit Citibank, dan memecatnya dari daftar kartu kredit saya. Dan juga karena secara kebetulan ada bank lokal, banknya pernah saya review di artikel ini yang nawari kartu kredit jenis platinum yang kastanya di atas gold punya saya di Citibank saat ini. Terus satu lagi ini yang terpenting, tawarannya amat menggiurkan. Yaitu gratis iuran tahunan seumur hidup. Gratis iuran tahunan semumur hidup? Iya, jadi saya tak perlu lagi nanti repot mengeluarkan biaya iuran tahunan Rp 300.000 per tahun ke Citibank lagi. Termasuk biaya kliring transfer pembayaran dari bank tabungan saya yang besarnya Rp 7.500 per bulan setiap kali membayar tagihan.
Saya boleh mengucapkan selamat tinggal kepada Citibank namun tentu tidak kepada Anda. :D Nah, di penghujung tahun 2011 dalam kesempatan ini, tak lupa saya mengucapkan: “Selamat Menyambut Tahun Baru 2012. Semoga makin sukses di tahun yang baru.”
Sumber Foto: Citibank | Gofotos