Kalau Anda pernah baca tulisan saya sebelumnya, baca "6 Alasan Mengapa Anda Perlu Menunda Posting Blog" malah saya pernah menyarankan agar Anda jangan terlalu sering update artikel setiap hari. Saya pernah menceritakan di artikel tersebut, di blognya Kang Yudiono, bahwa rajin update artikel setiap hari dan meski sudah melipatgandakan artikel menjadi dua kali lipatnya ternyata prakteknya trafik tetap stagnan tak berhasil meningkatkan trafik blog. Ini contoh blog yang pertama.
Sekarang saya boleh, dong mengatakan ini kepada Anda? Jika ternyata jumlah trafik tetap tak mau naik-naik ya percuma, kan update setiap hari? Itu artinya artikel yang Anda buat samasekali tak menarik buat dilisting dalam SERP Google, samasekali tak menarik buat dibaca oleh manusia. Artikel Anda hanya artikel basi mirip dengan sampah. :D
Ups, Anda merasa tak terima dan tersinggung dengan kata-kata saya kalau artikel Anda tak sebut sampah? Sebentar, jangan keburu mendamprat saya. Orang sabar selalu disayang Tuhan. Logikanya sama saja dengan begini. Ada seorang pedagang lagi jualan kemudian barang dagangannya terus ditambah semakin banyak setiap hari dengan bermacam-macam barang dagangan yang dibutuhkan orang (pembeli). Menurut pedagangnya barang yang dijual itu sangat menarik.
Ternyata faktanya kemudian berbeda. Setelah itu tetap tak bisa menaikkan omzet penjualan dari tokonya. Penjualan toko tersebut tetap stagnan di angka-angka seperti sebelum-sebelumnya. Kalaupun sedikit naik tapi tetap tak berbanding lurus dengan jumlah inventori barangnya yang terus membengkak.
Kalau Anda adalah seorang retailer (pedagang) seperti saya dan pernah menjumpai kondisi seperti di atas berarti itu ada sesuatu yang tak beres dengan bisnis Anda. Karena inventori adalah sebuah beban usaha kalau pergerakannya cenderung slow moving (lambat jual). Dan itu artinya Anda perlu untuk mengubah strategi dari bisnis dagang Anda.
Sekarang pertanyaannya mengapa bisa begitu? Apa yang menyebabkan omzet penjualan tokonya tak naik-naik. Ternyata selidik punya selidik barang dagangan toko tersebut ternyata memang kurang menarik untuk dibeli oleh pengunjung tokonya. Kurang menarik karena tidak bisa memenuhi selera dan keinginan pasar. Nah, kesimpulannya anggap saja artikel blog Anda yang mejeng di internet itu sama seperti barang dagangan persis seperti yang ada di toko tersebut. Tak menarik. Setuju?
Contoh blog yang kedua. Blog yang saya ceritakan ini juga milik salah seorang sahabat blogger saya di blogosphere. Blognya Mas Kharisma Adi di rismaka net. Pagi ini sempat saya baca tweetnya di Timeline saya di Twitter dan menceritakan kegembiraannya karena blognya tersebut PRnya tetap bagus (PR 4) meskipun sudah lama sekali tidak diupdate. Saya ingat terakhir kali blog Mas Adi ini diupdate sudah cukup lama. Pada tanggal 4 bulan September 2010. Namun pageranknya tetap bagus tak pernah melorot.
Dan satu lagi, pengunjungnya pun tetap banyak. Ini bisa saya buktikan dengan beberapa artikelnya tetap ramai dikomentari orang dan masuk ke email saya. Kedua, beberapa waktu yang lalu pada akhir bulan Agustus 2010 saat saya menulis Keluhan Tentang J.CO Donuts, blog Mas Adi ini sempat mengalami Bandwidth Limit Exceeded, tidak bisa diakses seperti punya J.CO Donuts tersebut akibat bandwidth hostingnya limited alias sudah habis kuotanya.
Contoh blog ketiga, blog ini milik seorang dokter dari Bali bernama Deddy Andaka di andaka com. Blog ini umurnya sudah cukup tua untuk ukuran umumnya sebuah blog. Kalau tidak salah tahun ini (2011) berumur 10 tahun. Pageranknya cukup tinggi dan stabil untuk ukuran blog personal, yaitu bertengger di PR 4 saat saya menulis posting ini.
Kalau saya amati update artikel di andaka com juga sama, intensitas update artikelnya juga sangat jarang sejak bulan September 2010, hanya ada beberapa biji (1-2) artikel saja, bahkan bulan Januari 2011 ini samasekali tidak ada update postingan terbaru. Namun, kalau dibilang sepi pengunjung sepertinya tidak juga karena sepintas kalau melihat jumlah komentarnya yang banyak, Pageranknya yang selalu stabil, saya yakin trafiknya juga masih tinggi.
Dari ketiga contoh blog tersebut, blog Kang Yudiono, Mas Adi dan andaka com serta membandingkannya juga dengan data statistik yang ada di blog saya, saya bisa ambil kesimpulan sebagai berikut:
- Untuk blog yang masih relatif muda umurnya, rajin update artikel setiap hari belum tentu berbanding lurus dengan trafik. Yang terpenting sebetulnya adalah terus diperbanyak dengan bereksperimen dengan menulis tentang tema-tema apa saja yang banyak diminati atau dicari dan dibaca oleh pengunjung. Makanya, sangat penting untuk menganalisa statistik sebuah blog agar Anda tahu apa yang dimaui pengunjung blog Anda.
- Pentingnya menerapkan Hukum Pareto 80/20 dalam menulis artikel di blog agar artikel yang Anda tulis berkorelasi positif dengan jumlah tayangnya (impression).
- Kualitas artikel di sebuah blog itu jauh lebih penting ketimbang kuantitas menulis artikel.
- Pada blog yang sudah berumur lama, misal di atas 3 tahun atau lebih dan sudah cukup eksis di blogosphere, tanpa sering update artikel dengan rentang waktu lama pun tidak menjadi masalah asal blognya sudah mempunyai beberapa Artikel Pilar yang menjadi kekuatan dari blognya.
Demikian kesimpulan saya. Tolong Anda abaikan artikel ini jika tujuan Anda blogging memang hanya untuk nulis dan terus menulis saja, tak berharap apa-apa, seperti trafik, apalagi feedback dari pembaca.
Pertanyaan goblok saya: Memang masih ada, ya blogger yang seperti itu jaman sekarang? Jangan-jangan salah satunya itu adalah Anda. :D
Sumber Foto: Passionate-Elegance
sata kata .."sepakat" ,memang sama sekali tidak berkolerasi dengan traffic berapapun jumlah update kita setiap hari,karena memang nyawa dari blog adalah artikel pilar,tapi membuat artikel pilar sebagai penyangga bukan perkara mudah,sulitnya bukan main..
BalasHapusbisa di lihat dari blog ini,10 top populer artikel pergerakannya hanya berkutat pada artikel-artikel itu saja...
submit di portal berita sebenarnya juga jurus jitu untuk meningkatkan traffic,tapi banyak yang malas menggunakan tips ini,termasuk saya,karena memang tujuan blog adalah sekedar catatan harian,bukan monetize..
sekedar catatan,saat saya menulis komeng ini pukul 15.04,dari live traffic feedjit,40 pengunjung di blog ini yang tercatat di feedjit,90% berasal dari search engine google,sedangkan sisanya dari direct link blog tetangga,..
artinya,sesering apapun kita update,satu hari 7X update,jika tidak mampu bisa menjadi pilar penyangga blog,tetap saja tidak akan mampu bersaing di banSERP google yang berimbas pada traffic,...
memang bisa juga traffic di sumbang dari BW,tapi perlu di tanyakan lagi,seberapa kuat tangan dan energi kita untuk melakukkan BW?..opo gak pothel tangane kalau setiap hari bw ke 100blog hanya demi traffic?
dan akhirnya hukum pareto 80/20 lagi-lagi menjadi pemenang,tapi seberapa banyak blogger yang bisa menerapkan hukum pareto 80/20 dalam setiap artikelnya?..sulit,saya aja juga nggak bisa menerapkannya..he..he...
tapi saya juga khawatir jika artikel ini bisa di jadikan untuk alasan bermalas-malasan update,..tentunya dengan alasan tidak akan berkolerasi positif terhadap traffic..ha..ha...
BalasHapusapalagi dalam artikel ini juga di sertakan data pembanding yang lumayan dapat di percaya,makin kuat saja untuk di jadikan alasan bahwa update cukup 1 minggu sekali saja..ha..ha....
yo welah,mulai besok update artikel cukup 1x seminggu,nah lho...?
atau jangan2 ini sekedar pembelaan diri dari sang penulis yang tidak bisa update gara-gara waktu update di habiskan untuk kencan online dengan "my honey"?
ha..ha..ha....just kidding....
Analisa Pak Joko di atas sudah cukup mampu meyakinkan bahwa rajin update memang tidak selalu berbanding lurus dengan kenaikan trafik.
BalasHapusCuma saya ada sedikit saran. Judul postingnya kan tentang hubungan antara trafik dan frekuensi update. Maka ada baiknya isi ulasan juga fokus pada masalah hubungan antara trafik dan update.
Jadi, poin-poin lain seperti alexa, pagerank, dan jumlah komentar yang masuk ada baiknya tidak dimasukkan (agar pembahasan tidak menjadi melebar). Cukup fokuskan pada masalah trafik harian. Setahu saya, alexa dan pagerank tidak selalu berkaitan dengan trafik. Ada yang rajin update, tapi alexanya malah turun. Di sisi lain, pagerank itu cuma indikator kualitas dan kuantitas backlink yang diperoleh sebuah situs/blog.
Kemudian, unsur dugaan sepertinya harus lebih diminimalisir. Sebab bisa mengurangi objektivitas ulasan kita. Misalnya tentang dugaan dari jumlah komentar yang tetap banyak (yang dikaitkan/diartikan bahwa trafiknya juga tetap banyak). Sepertinya harus dibedakan antara jumlah komentar dan trafik. Jumlah komentar belum tentu mencerminkan trafik karena bisa saja lebih banyak yang tidak berkomentar (cuma membaca). Pertambahan jumlah komentar belum tentu mencerminkan pertambahan rata-rata trafik harian. Bisa saja trafik hariannya malah menurun, walau komentar per postingnya terlihat bertambah.
Maaf Pak Joko. Ini cuma pendapat saya yang mungkin kurang objektif juga. Saya sendiri beberapa kali masih kurang objektif dalam menulis. Sebagai pengingat saja bagi diri saya.
Oya, saya juga pernah nulis topik yang sama dengan topik postingan ini. Judulnya "Tidak Diupdate 2 bulan, Trafik Malah Meningkat". Pak Joko mungkin sudah baca yach. Di situ saya memgambil kasus dari blog saya sendiri dan disertai screenshot untuk lebih meyakinkan dan menguatkan ulasan saya.
Kalu menurut saya sih trafic adalah kata kunci "keyword" semakin kaya keyword semakin besar trafic yang di berikan.
BalasHapusUpdate tiap hari bagus kalu kata kunci berfokus, misalkan kata kunci celebrity. Maka menupun harus di lengkapi kata kunci tersebut.
Seperti di blog saya yang blogspot kata kunci jelas terfokus (css, html5, php, sql)
dan trafic lumayan tinggi tapi komentar tidak banyak.
Untuk mencari kata kunci yang populer susah untuk SERP tetapi justru yang jarang semakin mudah di SERP. Kalu kata politik orang cina siapa yang duluan di depan itulah yang tau medan peperangan.
Maka dari itu saya jarang memposting pendapat atau opini, apalagi kritikan. Karena jelas target pastinya hanya para blogger, saya memfokuskan memposting yang unik namun tidak di telan masa seperti tutorial dan tips. Kalu kita terus memposting tentang opini apalagi bisnis maka itu akan di telan masa.
Saya pernah membaca artikel matt cutts yang mengatakan. "jika anda ingin bisnis dan memenangkan SEO dalam web anda itu bukan berarti anda harus mengisi konten dan artikel anda tentang bisnis maupun opini yang lainnya".
Untuk SEO "trafic" bukanlah menulis yang baik tapi mencari yang baik."keyword"
ini menyindir saya!
BalasHapusiya kan iya kan?
Ayo ngaku!
Huh..
Nggak ngaruh saya tetap akan rajin update...
soalnya saya juga nggak tau apa itu yang namanya page rank... hahahha
Widodo:
BalasHapus#Ya, Mas Widodo beberapa kasus di blog lain saya amati memang begitu kenyataannya. Kuantitas sulit atau tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas artikel yang menyebabkan naiknya trafik.
#Jangan buka rahasia, ya. Ha Ha Ha :D
Nggak, lah saya tetap komit, kok untuk update maksimal dua hari sekali, Mas Widodo. Mudah-mudahan saya mampu melakukannya. Dan yang terpenting tidak sampai ngusir anak-istri saya dari kamar seperti tips Mas Widodo itu. :D
Iskandaria:
Benar, Mas Is. Data yang saya sodorkan itu masih mentah. Perlu ditelisik atau dianalisa lebih dalam kalau ingin lebih valid. Sengaja saya lempar apa adanya agar ada ruang untuk berdiskusi. Disamping itu saya tak cukup punya waktu untuk mewawancarai mereka lebih dulu. Karena idenya baru dapat pagi tadi terus langsung tulis. Tapi dengan Mas Iskandaria sudah memberikan tambahannya, berarti sudah terlengkapi. Terima kasih.
Saya sudah senggol (mention) Mas Adi dan Mas Deddy Andaka di Twitter mudah-mudahan mereka mau kesini untuk memberikan data mengenai statistik blognya apakah benar seperti tebakan saya tetap stabil jumlah pengunjung blognya meskipun sudah jarang update.
Tentang pembahasan saya mengapa menganalisa trafik tapi, kok malah melebar dengan melihat aspek alexa, PR dan jumlah komentarnya, alasan saya karena sebagai orang luar yang bukan admin blognya, saya hanya bisa lihat dari aspek itu saja, tidak bisa lihat daleman isi blognya karena saya belum punya keahlian Hacker untuk menembus hosting blognya untuk baca statistiknya. *sekedar alasan* :))
Untuk blog saya kebetulan adalah contoh yang nyambung, Mas Is. PR-nya naik 3 dan beberapa hari ini trafiknya naik drastis menjadi 350 pengunjung per hari. Tapi pada intinya pendapat Mas Is saya juga setuju memang tidak selamanya antara alexa, PR, jumlah komentar dan jumlah trafik selalu nyambung sehingga bisa dijadikan sebagai acuan yang valid.
Sekali lagi saya salut atas analisa Pak Joko. Ya, saya sudah mengerti bagaimana pagerank dan alexa bekerja. Saya juga cukup faham bagaimana memaksimalkan artikel agar SEO friendly.
BalasHapusBlog2 yg pak contohkan di atas memang sip. Bisa jadi rujukan yang bagus. Terutama bagi yang google search-oriented. Tapi menurut saya, loyal reader sepertinya harus dibangun dulu di masa2 awal pertumbuhan blog. Setelah masa itu lewat, baru mungkin terfikir tuk merenggangkan masa update. Karena bisa saja pada masa itu personal branding kita sudah menancap.
Sip. Bisa jadi bahan pertimbangan bagi saya yang sedang hot2nya update artikel. Hahaha *tos* pak! :))
Hendro:
BalasHapusKeyword mahal dan tertarget adalah salah satu aspek dari sebuah artikel yang berkualitas, Mas Hendro. Aspek yang menyebabkan artikel kita dicari dan banjir pengunjung dari Google, disamping masih banyak beberapa faktor lain yang jadi penyebab lainnya.
Dan persaingan seberapa banyak keywordnya yang mencari dan situs yang memuat kata kunci yang sama juga turut berpengaruh. Bermain di Blue Ocean tentu masih lebih mudah ketimbang bermain dalam suasana Red Ocean yang penuh dengan banyak kompetitor.
Kalau tentang tulisan jenis opini hanya mendatangkan trafik dari blogger, kalau menurut saya tidak selalu, Mas Hendro. Tergantung apa dulu tema opininya. Kalau opininya hanya seputar blogging iya. Tapi kalau opininya tentang masalah yang umum tentu tidak. Faktanya blog saya 85% pengunjung dari Google dan mayoritas artikel saya berbentuk opini semua. Saya tak pernah nulis tutorial karena saya tak bisa nulis tema yang ini.
Rohani Syawaliah:
Tersindir, ya? Kacian, deh. :-P
Kalau memang iya kenapa?
Mau nuntut saya?
Pagerank belum tahu?
Yang jelas itu bukan sejenis makanan tapi sejenis cowok ganteng yang didamba Hani untuk bisa dijadikan semangat buat Hani ngeblog. Gitu. :D
Darin:
Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengendorkan semangat Mas Darin yang lagi semangat2nya update blog, lho Mas. Hanya memberikan sebuah pilihan saja.
Saya tetap suka dan selalu menunggu update posting di blognya Mas Darin setiap hari yang artikelnya menurut saya berkualitas.
seep ane setuju 100 % karena terbukti dengan blog lama yang stabil pada PR juga traffik hehe terpenting ada artikel pilar.
BalasHapusapalagi jika artikel pilarnya mendominasi hehe engga tahu kayak gimana :D
Saya tinggalin komentar mewakili beginner blogger, yang pake bahasa2 yang mudah dicerna *karena gak bisa bahasa yang tinggi*.
BalasHapus#Mungkin tips pak Joko ditujukan kepada blogger yang ingin memonetise dan serius untuk menaikkan level blog. Jika yang dibicarakan adalah traffic, itu tentu juga penerapannya pada SEO dekaka. Karena saya kurang mengerti itu, maka saya kasih komentar lain.
Untuk update artikel tiap hari, mungkin ini dilakukan untuk sekedar belajar. belajar menulis dan ngeblog. Gak peduli dengan traffic, PR, alexa dekaka. Ynag penting adalah bagaimana bisa menafkahi blog itu sendiri. bagaimana meningkatkan skill untuk barmain dengan huruf, kata, kalimat, artikel...
Karena menurut saya, seorang beginner yang mulai ngeblog, maka ia harus belajar bagaimana menjaga eksistensi blognya di blogosphere.. urusan traffic itu belajarnya menyusul. Blogger ya blogger. Menulis ya menulis. Kalo pengen traffic tinggi maka belajar SEOlah solusinya..
Itu sekedar pendapat saya aja pak, Mohon pembelajarannya juga agar bisa jadi blogger yang baik.
Saya ga ngerti masalah PR, rating-ratingan, dan standar itungan-itungannya.
BalasHapusSaat ini PR saya masih 1. Memang PR pengaruhnya ke mana ya? Kalau dalam logika saya, yang penting bukan PR tapi kualitas situs. Saya rasa yang harus diperhitungkan bukan PR tapi real traffik.
Saat ini saya masih sanggup ngeblog 4 post per minggu. Traffik sedikit demi sedikit memang mulai naik. Kadang ada penurunan tapi secara umum, pengunjung terus naik.
Di Google, saya masih tetap ga bisa ngalahin situs tutorial Photoshop lokal yang jarang sekali di-update.
Kalau menurut saya, yang penting rutin update. Bukan untuk Google tapi menjaga skill menulis kita dan membuktikan bahwa blog tetap hidup. Update rutin saya rasa penting untuk mempertahankan pengunjung loyal.
"Kalo pengen traffic tinggi maka belajar SEOlah solusinya."
BalasHapus@Zainul Abidin: Tujuan Google bukan menampilkan situs yang paling baik SEO-nya tapi menampilkan situs yang isinya paling sesuai dengan yang dicari pengunjung. Kalau mau muncul di halaman depan Google, siapkan isi yang sesuai dengan kebutuhan target pengunjung bukan SEO.
Untuk referensi, coba baca http://www.webdesignerdepot.com/2010/09/create-great-websites-without-any-seo/.
Saya kok malah sepakat dengan hani, hehe.
BalasHapusJawaban goblok saya: memang masih ada blogger yang kayak gitu, pak joko. Contohnya ya saya ini, hehe. Saya nulis tuh seperti orang olahraga, buat jaga kebugaran. Kalau seminggu gak nulis, otak saya pegal-pegal. :D
kalo saya bisa puyeng nggak nulis...
BalasHapuskayak kmaren liburan, 4 hari nggak nulis, hari kelima dan keenam saya kena migrain bapak-bapak dan embah-embah...
terus saya ngeblog untuk diri saya sendiri, jadi ada yang mampir dan ngasih komentar adalah bonus...
kalo ada yang menganggap 10 post setiap hari adalah sampah, saya akan makan itu
buktinya junkfood masih laku keras di pasaran
*apa hubungannya?*
kalo ada yang terganggu dengan kemampuan saya itu dan mengatakan bahwa cara saya itu kampungan, saya akan bertepuk tangan di wajahnya dan mengatakan, ini blog saya, saya mencintainya, kamu seminggu hanya posting sekali? kamu harus cek isi kepala kamu...
blogger adalah penulis
satu posting setiap hari adalah minimal...
kalo seminggu hanya satu post?
ehemmm...
kasian yang suka membaca seperti saya, saya kadang nggak akan mampir lagi kalo sebuah post paling baru itu di tulis lebih dari sebulan. dia aja nggak peduli dengan blognya kan? ngapain kita capek2 mampir ke sana lagi
saya setuju aja karena pada blog saya kenyataannya seperti itu. Semakin banyak postingan di blog saya, justruk trafik semakin menciut dan alexa rank semakin gendut. Intinya, saja setuju dengan Pak Joko.
BalasHapusMohon ijin Pak Joko :
BalasHapusSekedar mangayubagio saja.. Rasanya terlalu berat buat saya untuk komen disini seputar SEO,PR, Alexa.. yang jelas saya mencoba browsing dan ternyata data dari URL yang Pak Joko berikan adalah benar.
Kalo masalah toko yang omsetnya kecil itu juga benar, kalo mau punya omset besar jangan buka toko, tapi buka bengkel, sekali bongkar mesin bisa untung 2 baut tapi... ternyata setelah mesin dihidupkan langsung meledak... lawong bautnya ada yang ketinggalan belum dipasang...:D
Buat semua yang sudah Komen, terimakasih karna dari anda semua setidaknya ada yang mampir di otak saya.
oooo,, gitu ya..
BalasHapusSaya sudah pernah membaca artikel Mas Iskandaria mengnenai "Tidak Diupdate 2 bulan, Trafik Malah Meningkat" dan saya sependapat dengan bahwa kuatitas komentar tidak berbanding lurus dengan trafik. Hal ini dapat saya buktikan bahwa salah satu postingan saya (tanpa komentar atau dengan komentar yang sedikit) ternyata lebih banyak unik visitornya dibanding dengan postingan lain yang memiliki komentar yang lebih banyak.
BalasHapus@rohani syawaliah
BalasHapusIya, hani, hajar teruuusss...!!!
Omong2, pak joko-nya kemana nih? :D
Andi Sakab:
BalasHapusKalau Artikel Pilarnya sudah mendominasi semoga Mas Andi tidak jadi malas menulis lagi karena tanpa update trafik masih mengalir terus. :D
Zainul Abidin:
Jawaban saya sepertinya sudah terwakili oleh jawaban dari Mas Jeprie. Tujuan SEO hanya mempermulus datangnya trafik dari Google tapi semua kembali ke kontennya. Jika kontennya tak cukup menarik atau tidak mengandung informasi yang dicari pengunjung dari Google ya percuma mau menerapkan SEO. Tetap tidak ada gunanya, hanya mengelabuhi Google saja jadinya.
Kayaknya banyak komentar yang serupa kalau bahasan ini sulit dicerna. Saya kurang tahu apakah Mas Zainul pernah belajar internet marketing apa tidak. Jika sudah, sebetulnya tulisan ini biasa saja bahasannya. Tapi kalau belum pernah samasekali belajar internet marketing, mungkin iya. Sulit untuk bisa dipahami.
Jeprie:
Kualitas situs juga penting, Mas Jeprie karena seharusnya PR tinggi itu bisa didapat secara alamiah dari situs yang berkualitas, yang menjadi rujukan banyak situs atau blog lain. Hanya masalahnya sekarang PR sudah banyak yang dicurangi dengan cara-cara, misalnya membeli link atau beli review dari blog lain yang ber-PR tinggi.
Tentang PR, saya coba jawab mohon dikoreksi kalau jawaban saya salah, Mas Jeprie karena saya sudah lama tidak memperdalam ilmu internet marketing saya. Situs berPR tinggi kalau mau dijual, maka semakin tinggi PR-nya maka harga jualnya pun akan semakin mahal. Contoh lain kalau main Paid Review, jual beli link juga masih memandang PR. Semakin tinggi PR-nya semakin mahal juga bayarannya.
Hoeda Manis:
#Kali ini saya benar-benar goblok beneran. HaHaHa. Ternyata memang ada blogger yang seperti itu. Mas Hoeda dan Hani memang banyak kesamaan, sama-sama gila menulis setiap hari.
#Dua orang penulis sudah menghajar saya rupanya. HeHeHe.
Rohani Syawaliah:
Aduh, Hani tiba-tiba berubah jadi galak. Pingin makan olang. Takuut. :))
Kayaknya mulai sedikit ketularan galak sama seperti Mas Widodo, nih.
Iya-ya. argumentasi Hani sangat masuk akal. Saya pun juga pasti akan malas berkunjung ke sebuah blog kalau menu artikelnya seminggu hanya itu-itu saja, tak ada artikel terbaru.
Kalau Hani bilang migrain kalau sehari gak nulis mudah-mudahan aku tidak ikutan migrain kalau disodori banyak artikelnya Hani setiap hari. :D
imroee:
Berarti hukum Pareto 80/20-nya harus segera diterapkan itu, Mas Imroee. Perbanyak tema-tema yang menjadi Popular Post blognya dan eksperimen juga dengan banyak tema lain.
tonykoes:
HaHaHa... Saya jadi ketawa baca komentar Mas Tony. Mesinnya jangan diledakin. eman-eman, toh. :D
Masak, sih Mas ini bahasannya terlalu berat? Padahal, saya pikir kalau Mas Tonykoes sudah punya blog self hosting tentunya lebih expert ketimbang saya kalau masalah yang beginian.
Kurnia Septa:
Ya, Mbak. Terima kasih sudah mampir. Salam kenal balik, ya. :)
Yuda:
Saya setuju. Intinya kalau hanya patokan pada komentar tidak bisa dijadikan parameter yang valid, karena tiap blog bisa berbeda-beda. Contoh di blog saya. Saya punya artikel tentang BlackBerry. Sudah selama 15 bulan saya publish, namun tetap ramai dikomentari oleh pengunjung, baik pengunjung blogger maupun non blogger. Sampai sekarang artikel tersebut tetap bertahan tidak pernah tergeser dari Top Ten Popular Post blog saya.
Contoh itu kebetulan yang nyambung antara jumlah komentar berkorelasi positif dengan jumlah trafiknya (impression). Oke, saya akan baca artikel Mas Iskandaria tersebut. Saya belum pernah baca soalnya.
Apalagi nggak rajin update blog seperti saya mas, traffic nya pasti ancur2 an ya mas.
BalasHapusah saya nggak segalak itu
BalasHapusyang terpenting buat saya bukanlah page rank
bukan juga traffik
bukan juga komentar
paling penting buat saya, saya meninggalkan banyak kenangan untuk orang2 suatu hari nanti ketika kita udah nggak ada
Lintang Hamidjoyo:
BalasHapusMasih ada saya, kok Mas Lintang yang selalu setia berkunjung. Ada ataupun tidak update artikelnya. Percayalah. :)
Rohani Syawaliah:
Kalau tidak ada emonya dalam kata-kata Hani berarti itu saya anggap serius.
Apa itu tidak galak? :D
Jangan berkata begitu!
Memang secepat itukah Hani akan pergi?
Aku belum siap mendapati punggung Hani pergi menjauh dari pandanganku. :(
Ho...Ho...Ho...
Rajin update tetapi isinya cuma keluh kesah, mungkin akan sulit untuk menaikan trafik, hanya pengunjung loyal saja yang datang :D
BalasHapusSaya termasuk orang yang mengabaikan tulisan diatas Mas, saya tidak mengharapkan apa-apa dalam ngeblog, sekedar keinginan saya saja untuk menulis blog.
BalasHapusPertama-tama ngeblog saya cukup banyak mempelajari ilmu SEO tapi akhirnya capek sendiri, biarlah mengalir apa adanya....he..he..he...
Tergantung dari blogger itu sendiri, karena ada blogger yang rajin update artikel tapi tidak terlalu memikirkan dengan yang namanya alexa rank dan page rank (bahkan sang blogger mengatakan bahwa dia tidak tahu yang namanya pagerank dan alexa rank).....
BalasHapusSiap Pak, sudah ngerti..:D
BalasHapusTentang internet marketing sih udah tahu sedikit. Saya cuman mau komentarin komentar2 diatas.
Inilah gunanya kotak komentar. bisa saling meramaikan artikel blog. Mungkin kalau posting pak joko tutorial gak akan ada yang heboh seprti diatas..
piss...
aldy:
BalasHapusTerima kasih, Mas Aldy untuk poin tambahannya. Saya juga mau bilang begitu awalnya. Faktanya tidak sedikit blogger yang seperti itu. Menjadikan blog hanya sebagai diary, berkeluh kesah dan untuk curhat terus-terusan.
Rudy Azhar:
Menulis mengalir dengan apa adanya tanpa harus memikirkan segala macam tetek bengek seperti teknik SEO, alasan demi trafik justru lebih menyenangkan karena tanpa beban, Mas Rudy. Kalau yang SEO sama, saya sekarang juga seperlunya saja, tidak kayak dulu seperti waktu awal-awal ngeblog.
eser:
Banyak blogger yang di satu sisi memajang widget Alexa, PR, statistik di blog namun di sisi lain tidak sedikit blogger yang samasekali tak peduli dan mengerti dengan semuanya itu karena memang tidak tahu apa itu fungsinya.
zainul abidin:
Iya, Mas Zainul kotak komentar memang asyik buat ajang berdiskusi, tidak hanya dengan narablognya tapi juga dengan sesama pengunjung lainnya. Kalau menurutku inilah sisi yang palaing menarik dalam blogging. :)
Saya! Saya termasuk orang yang tidak memusingkan urusan trafik, page rank, artikel 80/20, atau sejenisnya. Saya blogger yang yaaa... Ngeblog ya ngeblog aja. Trafik tinggi, page rank tinggi, itu bonus dan dapat menyusul kemudian. Yang penting bagi saya adalah menulisnya dan menjalin pertemanan dengan blogger2 yang lain. :D
BalasHapus@Rudy dan Pak Joko:
BalasHapusPengalaman saya nulis di situs sebesar PSDtuts, situs tutorial terbesar di dunia, tidak pernah ada instruksi SEO. Tidak ada rumus jumlah keyword, jumlah link, dst. Yang jadi faktor penting adalah kualitas tulisan, hasil tutorial, dan legalitas bahan (bukan plagiat, ada backlink pada resource, tidak ada resource ilegal).
Saya sendiri heran melihat blogger yang malah sibuk ngurusin SEO bukannya fokus pada kualitas.
Kimi:
BalasHapusWah, saya sudah salah lagi, nih ternyata Mbak Kimi gitu juga, ya? HaHaHa
Ya, boleh juga, Mbak anggap saja trafik itu bonus. :D
Jeprie:
Blogger yang masih sibuk ngurusin SEO itu biasanya blogger baru, Mas Jeprie. Yang terobsesi oleh bisnis online. Atau mungkin karena ikut-ikutan sekedar narsis dengan majang widgetnya di blog. HeHeHe.
Dulu awal-awal ngeblog tiga tahun yang lalu saya juga begitu. :))
Sekarang, SEO bagi saya sudah menjadi masa lalu, sama seperti Mas Rudy Azhar.
Lagi-lagi saya selalu saja hanya bisa manggut2 kalo berkunjung ke blog mas Joko, yang udah kelas Blogger High Quality,
BalasHapuspaling tidak terus dan terus bertambah ilmu lagi berkunjung di sini,
dan lebih bingungnya (tapi seneng sih, nggak munafik, Blog saya yang sudah tidak saya update selama 6 Bulan, eh Pageranknya Naek jadi 4.
Gak ngerti ah mas, yang penting sillaturahmi, xixixixixiiii..
Matur nuwun...
MisterXWebz:
BalasHapusAh, masak, sih Mister? Biasa saja. :D
Keren, Mas naik jadi PR 4. Blog ini juga Alhamdulillah balik naik ke PR 3 setelah sebelumnya sempat melorot ke PR 1.
Ya, silahturahmi yang terpenting.
Wah kalau saya dari awal udah mulai membiasakan cukup 1 artikel per minggu tapi bermanfaat.
BalasHapusBelakangan malah lebih dari 1 minggu publishnya karena kesibukan. Tapi kok ya aneh, beberapa artikel lama yang memang penting, masih jg dapat kunjungan dan komentar.
Mungkin ini sesuai dengan teori yg mas utarakan. Yg penting kualitas artikel, bukan kuantitas.Tapi ya bukan berarti jadi alasan malas update artikel. hahaha
arief maulana:
BalasHapusYa, HaHaHa. Benar. Yang penting setelah punya banyak artikel berkualitas terus rajin update. Jangan malas untuk update karena mentang-mentang trafik udah ramai dan stabil. :D
pro kontra mengenai rajin update dan kaitannya dengan trafik seringkali saya baca. masing-masing memiliki argumennya sendiri-sendiri, lengkap dengan bukti dan fakta. Mungkin sudah mendekati aliran atau mahzab kali ya,...
BalasHapusSi A bilang dia rajin update minimal 5 artikel/hari tanpa riset keyword berhasil menaikkan trafik
Si B bilang dia ga pernah update tapi trafik tinggi
Perbedaan pendapat adalah biasa, yang penting saya tetap menghormati pendapat orang lain.
Happy blogging
dwi budi:
BalasHapusContoh-contoh blog di tulisan saya ini setidaknya sudah mewakili salah satu pendapat itu, namun tentu tidak berlaku secara general buat semua blog. Anda benar. :)
Tulisan ini, harapan saya bisa sedikit menjawab tentang mengapanya itu. Dan bukan buat meempertajam perbedaan pendapatnya. Terima kasih, salam blogger. :)
Terima kasih Pak Joko,..
BalasHapussaya setuju dengan pendapat Bapak,..
salam kenal dari Semarang..
Artikel ini seolah menjawab mengapa blog master bloger seperti mas isnaini, fatihsyuhud ramai trafik mungkin karena jago bikin artikel pilar blog ya mas. Benar-benar membuka pikiran saya mas.
BalasHapus.agan” semua nya slam kenal dari q ea
BalasHapus.nne q pnya website untuk mendapatkan uang secara online
.caranya mudah kq
.caman harus login disini dan prosmosikan link iank qta dapat ke semua orang
.
.nne link nya agan” semua
.
http://www*.**AWSurveys**.*com?R=qboe_ajja
.py sebelum dbka' link nya hapus dulu semua tanda ** nya ea
siap two klik jja create free account
.mudah kq gan
ini jawaban yang saya cari, trims
BalasHapus