Sesuatu yang gratis memang tak selamanya berujung menyenangkan semua orang. Betul? Meskipun sebetulnya saya juga suka dengan barang yang gratisan tapi kalau akibat pemberian 'Gratis' tersebut terus berbuah sesuatu yang mengganggu apa iya masih menyenangkan?
Contoh, saat ini lagi marak adanya pemberian bonus SMS (short message service) gratis dari para operator seluler di negara kita. Yang jumlah bonusnya tak tanggung-tanggung bisa mencapai ribuan SMS gratis per hari. Anda ingin tahu apa dampak dari adanya pemberian gratis ini? Gara-gara bonus SMS gratis ini arus SMS marketing dan SMS Spam begitu deras nyepam ke semua pemakai ponsel, tak terkecuali ke ponsel saya.
Untung lah ponsel saya sudah saya bentengi dengan aplikasi SMS Spam Manager jadi berbagai bentuk SMS marketing dan SMS spam sudah tidak bisa lolos menerobos masuk ke inbox ponsel saya. Namun, bagaimana kalau pengguna ponselnya belum mengerti dan mempersenjatai dengan aplikasi semacam SMS Spam Manager atau aplikasi Mr. Number Call Block seperti pada ponsel BlackBerry? Tentu akan sangat terganggu, bukan?
Mari flasback sebentar ke masa 11 tahun tahun silam, tepatnya ke masa awal tahun 2000-an. Pada tahun itu, tahun pertama kali saya punya ponsel, seingat saya harga SMS per pesan sekali kirim waktu itu masih belum semurah sekarang. Yaitu sekitar Rp 350/SMS kalau yang prabayar dan Rp 250/SMS untuk yang pasca bayar untuk per sekali kirimnya.
Awalnya, SMS hanya bisa dikirim dari sesama pengguna dalam operator yang sama, belum bisa bebas dikirim lintas operator. Keadaan serba terbatas ini justru di sisi lain cukup membuat nyaman pengguna ponsel karena sedikitnya para penyepam yang kirim SMS marketing lewat ponsel.
Sampai akhirnya kemudian terjalin kerjasama antar operator sehingga SMS bisa bebas dikirim ke nomor operator seluler manapun, tak terkecuali operator dari dan keluar negeri. Termasuk gateway (jalur) SMS dari internet semacam SMS Broadcast pun bisa dibuka seperti waktu sekarang ini.
Biaya pengiriman SMS pun semakin murah dari hari ke hari atau tahun ke tahun sehingga saat ini malah digratiskan samasekali sebagai bentuk bonus. Contoh, operator Telkomsel memberikan bonus 1000 SMS gratis pada pemakai Kartu As, kemudian berturut-turut AXIS, XL, Indosat dan masih banyak lagi operator yang lain juga ramai-ramai memberikan bonus berupa SMS gratis.
Fakta yang menjadi ironinya, sampai saat ini adanya pemberian bonus SMS gratis ini justru dianggap sangat menguntungkan di sisi operator karena memberikan kontribusi cukup besar dalam hal akuisisi jumlah pelanggan baru. Selain itu juga memberikan sumbangan pada kesetiaan pelanggan.
Telkomsel sebagai market leader yang menguasai lebih dari 50% pelanggan seluler di negara kita setelah sebelumnya menentang keras dengan adanya pemberian bonus gratis SMS ini akhirnya pun ikut berbalik arah dan ganti menawarkan SMS gratis lintas operator sama seperti para operator lainnya. Telkomsel menawarkan SMS gratis karena himbauannya agar layanan itu distop tidak indahkan para operator lainnya.
Sebagai pengguna jasa telekomunikasi seluler, saya hanya berharap regulator seperti BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) segera turun tangan mengatasi masalah ini. Jika layanan bonus SMS tidak segera dihentikan maka akan semakin tumbuh subur SMS-SMS marketing dan SMS Spam yang terus mengganggu pengguna ponsel.
Pertanyaan saya kepada Anda. Sebagai pengguna ponsel apakah Anda juga mengalami hal yang sama, yaitu terganggu akibat adanya SMS marketing dan spam yang banyak masuk ke ponsel seperti sekarang ini? Atau samasekali tak terganggu dan justru menikmati adanya pemberian bonus gratis SMS ini?
Sabtu, 26 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Saat ini kayaknya nggak ada operator yang sehat...
BalasHapusSemua nggak jujur dan cenderung mengelabui.
Kita jadi korban karena nggak ada pilihan lain...
Milih operator manapun, sama saja...
marsudiyanto:
BalasHapusIya, Pak sekarang persaingan antar operator seluler sudah semakin tidak sehat. Heran, para regulator hanya tinggal diam saja mengetahui hal ini.
Sms spam itu seharusnya ada regulasinya, dan sebaiknya fitur sms bisa menggunakan filter sms, jadi hanya menerima sms dari nomor yang dikenal, seperti call screening.
BalasHapusPak Joko,
BalasHapusSepengetahuan saya, bonus SMS gratis itu cuma untuk SMS biasa. Jadi kalau model SMS marketing/promo, pihak pengirim tetap membayar dan bahkan berbagi keuntungan dengan pihak provider yang menjadi perantara/medianya.
Bonus SMS gratis juga tidak berlaku jika kita mengirim voting ke nomor premium. Misalnya ketika kita ingin mendukung jagoan kita di sebuah ajang pencarian bakat di televisi. Kalau kasus tersebut, pulsa kita tetap dipotong (misalnya 2.200 rupiah).
Kalu SMS yang mengganggu saya sering mendapatkannya.
BalasHapusApakah jaringan lemot trus susah nelpon dan susah sms juga akibat dari membeludaknya 'barang gratisan' ini, MAs?
BalasHapusjujur saya sangat terganggu pak.. sms yg kurang penting.. apalagi ada provider cdma yang menjual hp murah 149 ribu itu sekarang menggunakan telpon markating.. jadi bukan sms spam tp phone spam..
BalasHapussangat sangat mengganggu krn di saat kita kerja trus ada telpon, ehh diangkat cm bilang :"hai, bla bla bla"
Nah ini dia, handphone saya sehari bisa terima 10 sms spam. Jelas mengganggu, apalagi saat terburu2 mengejar waktu. sudah pasti kecepatan berkurang hanya untuk melihat isi sms, sudah berapa banyak waktu terbuang? Yang lebih parah opratornya Om Bakri, sampai nelpon minta diisikan pulasanya! Jelas, itu hak kita mau isi pulsa atau tidak. Ya kan?
BalasHapusyah, kemajuan zaman dan teknologi malah jadi begini ya ....
BalasHapussaya sendiri sebetulnya merasa risih dengan sms-sms gratisan itu,Mas. tapi maua bagaimana lagi, belum mampu bikin operator sendiri.heheee
BalasHapusterimakasih sudah berkenan mampir kekandang saya,Mas. oia kalau berkenan mohon pasang link saya juga,Mas. Link blog ini juga sudah saya pajang di blog saya.
Cahya:
BalasHapusSampai saat ini saya ndak tahu mengapa regulasi yang mengatur hal ini (Sms spam), kok belum ada sehingga para spammer pun melenggang dengan entengnya nyepam seenak udelnya.
Kemarin sempat ada diskusi menarik di milis tentang masalah ini, Mas Cahya. Siapa yang paling bertanggung jawab dalam hal ini? Regulator (pemerintah)? Operator? Atau diserahkan kepada pengguna sendiri?
iskandaria:
Betul sekali, Mas Is. SMS bonus ini tidak berlaku buat ngirim SMS premium. Hanya berlaku buat SMS yang reguler saja. SMS marketing/ promo yang saya maksud di sini adalah SMS marketing dari marketer amatir yang memanfaatkan sms gratis ini untuk nawarin iklan macam-macam. Mulai dari yang nawarin kredit tanpa agunan, suruh ikut kuis berhadiah, les piano, sampai ada yang nawarin kencan juga ada. Ini yang sangat mengganggu sekali.
Kalau marketing profesional atau korporasi biasanya pakai SMS Broadcast (Web2SMS). Ciri2nya, pakai nomor sender yang pendek hanya 4 digit atau sendernya berupa nama, bukan angka. Perusahaan tempat saya bekerja sering melakukan promo marketing ini, blasting lewat SMS ke pelanggan lewat internet. Tapi kami tak ngawur dengan sembarangan SMS tapi hanya ke nomor2 ponsel pelanggan saja. Bukan ke semua orang.
Hendro:
Rasanya memang hampir tidak ada ponsel yang tidak mendapatkannya, Mas Hendro
DewiFatma:
Bisa jadi SMS ini menjadi salah satu penyebabnya, Mbak Dewi. Namun anehnya, klaim resmi dari semua operator katanya jaringan mereka baik-baik saja, tak terganggu dengan adanya bonus SMS gratis ini.
tomi:
Wah, kalau yang dari operator CDMA itu saya belum pernah ngalami Mas Tomi. Yang sering kalau saya adalah telpon dari pihak asuransi yang kerjasama dengan bank penerbit kartu kredit saya. Ini juga seringkali mengganggu saya. Kalau nelpon langsung nerocos tanpa koma dan suka maksa agar saya ikut join asuransinya.
Kaget:
10 SMS perhari? Itu sudah sangat menyebalkan sekali, Mas. Berarti Esia, ya yang suka nelpon-nelpon (phone spam) ke pelanggan itu. Ya, mau diisi atau tidak pulsanya itu hak pelanggan. Mengapa mereka mesti repot-repot nelpon mengingatkan? Ini sudah keterlaluan, kecuali kalau telpon kita pasca bayar itu lain soal karena artinya mereka mengingatkan kewajiban kita untuk membayar dan itu adalah hak mereka.
Rubiyanto Sutrisno:
Saya seringkali juga berangan-angan, flasback ke belakang. Coba kalau nomor perdana tidak diobral kayak dulu mungkin tidak begini jadinya. Orang dengan mudahnya nyepam dan nipu orang lain dengan berganti-ganti nomor.
BangngangaN.com:
Saya pengguna pasca bayar Kartu Halo Telkomsel, Mas jadi tak pernah dapat bonus SMS murahan begitu. Seringnya malah ponsel saya yang menjadi sasaran (target) SMS spam atau marketing. Maklum nomor saya nomor lama jadi sudah sangat terkenal dikalangan para marketing.
Link sudah kupasang, Mas. Semoga kita bisa menjadi teman, ya. Terima kasih.
kebetulan aku belum pernah merasakan gimana 'enaknya' mendapat sms spam, hehehe... padahal gak pake aplikasi apa2...
BalasHapuspenerapan sms gratis bisa dipahami, karena provider tau bahwa secara mentalitas umumnya org indonesia menyukai apa yang namanya gratis :mrgreen:
saya tidak begitu terganggu
BalasHapusPaling sebal nomor Esiaku paling sering dapet sms Spam.
BalasHapusMulai dari tawaran agen pulsa, sampe kartu kredit. Itu belum termasuk sms spam dari Operator yang bersangkutan
roitsoft:
BalasHapusAh, yang benar aja, serius belum pernah samasekali? Termasuk spam-spam SMS yang dari operator juga belum pernah terima? Hebat, Mas bisa lolos!
Ya, mereka (operator) tahu membaca situasi bahwa semua orang pada dasarnya suka dengan yang gratis jadi jurus ini dipakai untuk menggaet pelanggan baru.
Kurnia Septa:
Syukurlah kalau belum merasa terganggu, Mas. Berarti nomornya masih aman dari incaran para spammer
@bangsaid:
Kalau bicara sebal, sama juga, Mas. Ponsel CDMA (Flexy) saya juga sering dispam dengan tawaran macam-macam oleh operator (Telkom).
Kadang mengganggu sekali pak klo ada SMS spam seperti itu
BalasHapushalo apa kabar pak?
BalasHapuswah aku tadi malam kopdar bareng blogger jogja dan tau kemampuan-kemampuan pak joko dari mereka hhe
oh ya, kalau sms spam memang menggangu pak. Tetapi alhamdullilah aku belum pernah he
oh ya pak aku punya kaos blogger go green, 45 ribu, dapat dilihat di blogku pak
Sebagai non-pengguna ponsel, saya sama sekali tidak terganggu. Saya sudah tidak lagi membaca SMS HP, saya hanya menerima komunikasi via email :).
BalasHapussaya banyak tidak memperdulikannya klu udah berhubungan sama para provider apapun itu tawaran mereka :(
BalasHapussebelumnya saya memang pakai nomer yang bonusnya 'lebay'. gratis 1000 sms... dengan masa aktif kartu yang singkat (malah masa aktifnya harus beli).
BalasHapussaya kadang merasa dibodohi, dipaksa membeli melebih kebutuhan saya.
*akhirnya up date juga... hehehe
Menurut saya, enggak ada layanan yang bisa disebut gratis beneran. Selalu ada motifnya..
BalasHapusNah, soal terjebak dengan promo atau semacamnya, sekarang kita sudah bisa croscek di internet, biasanya sudah ada review ttg promo itu, lebih dan kurangnya dibahas. Sehingga kita tahu resiko dan keuntungan yang bisa diambil..
Sementara ini HP saya jarang menerima SMS promo kecuali habis isi ulang, saya juga agak kecewa ketika dulu saya membeli nomor harus inden dengan harga fantastis tetapi sekarang ini lebih sebagai sampah yang tiap saat bisa gonta-ganti terus buang, apalagi fungsi pendaftaran yang hanya sebagai syarat ga bermutu (mana ada pengawasan no ponsel)
BalasHapusTapi operator yang 1 ini biasanya selalu ngomong klo dia yang paling indonesia :D
BalasHapussekarang pada bersaing sindir-sindiran di iklan
BalasHapusYang jadi pertanyaan saya sebenarnya kenapa data (nomor HP saya) bisa diketahui oleh orang lain sehingga mereka bisa mengirimkan SMS Spam... Jangan-jangan data-data kita swaktu melakukan registrasi diketahui oleh orang lain....
BalasHapusCahyo:
BalasHapusKadang tengah malam pun dikirim, Mas. Ini jelas mengganggu.
cahyanugraha:
Belum pernah dapet ya? Syukur jika belum.
Saya sudah lihat desain kausnya. Menarik. Belinya harus partai, ya Mas Cahya?
Jeprie:
Kalau tidak pakai HP seperti Mas Jeprie pasti aman dari serangan spam SMS ini :)
Majalah Masjid Kita:
Sama. Saya juga langsung delete tak perlu repot2 baca dulu.
Huda Tula:
Berarti Mas Huda pengguna As. Iya kartu As begitu. Saya tahu karena istri juga pakai As. Seringkali masa aktifnya yang lebih cepat habis ketimbang pulsanya.
Ya, kemarin sibuk sekali, Mas sampai ndak sempat update. :)
giewahyudi:
Saya menyebutnya bonus gratis, Mas. Yang namanya bonus kita sama-sama tahu pasti itu mengandung syarat. HeHe.
mas-tony:
Dulu tahun 2000-an awal harga perdana bisa sampai diatas sejuta. Sekarang diobral. Bahkan yang harga seribu rupiah ada. Begitulah, Mas Tony. Yang syarat pendaftaran ke 4444 itu juga sekedar syarat aja tak ada verifikasi ulang kebenarannya. Saya ndak yakin datanya valid.
sibari:
Operator yang mana? Telkomsel, ya?
sang sing sung:
Ya begitulah mirip elite Parpol, ya? HeHe
bro eser:
Kadang saya juga suka curiga begitu, Bro. Jangan2 data kita dijual ke pihak ketiga.
memang ada udang dibalik batu, namanya juga fasilitas, mendapatkan yang lebih tentu harus bayar lebih atau mendapatkan fasilitas "plus2" seperti spamming yang tidak menyenangkan.
BalasHapuskamaropini:
BalasHapusMasalahnya kadang yang tidak adil adalah contoh seperti saya yang pakai HP pasca bayar yang jarang sekali ada bonus2 gratis begini tapi tetap jadi sasaran spam. Lha, gimana kalau yang begini? :D
betul betul betul,,stuju banget bro,,,
BalasHapusKadang yang ngespam itu operatornya sendiri ya pak. Berita kuis, promo, dst.
BalasHapusSeingat saya di Amrik dulu AT&T pernah ngirim SMS promo American Idol. Itu sampai jadi perbincangan luas di internet dan sepertinya offline juga karena dianggap ngespam. Sayangnya di kita, spam tipe ini ga jadi masalah buat masyarakat.
numpang buang bonus SMS
BalasHapushahahahha...
:D
blog item:
BalasHapusKalau itu kata Upin dan Ipin :D
Jeprie:
Kalau saya hitung, iya Mas Jeprie. Penyepam nomor wahid ironinya justru pihak operator sendiri.
Saatnya nanti pasti akan dipermasalahkan. Tempo hari di milis saya (Telematika) sempat juga jadi ajang diskusi ramai bahas masalah ini.
Rohani Syawaliah:
Pantes sering SMS ke saya. Rupanya itu juga buang bonus, ya? :D
hahahahahahah
BalasHapusenggak lah....
karena sms gratis itu banyak pengguna yang jadi motivator dadakan.
BalasHapusRohani Syawaliah:
BalasHapusSaya pikir gitu. HeHe... Ternyata nggak ya. :)
The IMROEE Post:
Hubungannya, Mas? Maksudnya ada yang suka SMS ngasih2 motivasi gitu?
http://catt-aswandi.blogspot.com/2011/02/data-pelanggan-nomor-handphone.html
BalasHapusbisa jadi topik bahasan yg menarik
Semuanya sudah Resiko dari Gratisan????
BalasHapusaq itu inginnya ..... Nomor lama bisa mengikuti fasilitas dari nomor bisa misal nomor simpati bisa sama dengan simpati freedom....
knapa ya??? para operator selalu meninggalkan atau terkesan membiarkan pelanggan lama.....
resiko gratisan juga menguntungkan pihak penipu mama minta pulsa+ paling baru tolong kirim ke rekening+ jual pulsa murah dll.... apalagi sofwernya memakai sms caster( sms massal)menggunakan 20 modem banyangin sehari bisa kirim sms 300 ribu data secara acak...
BalasHapuskasihan masyarakat yg sering kena tipu gara- gara sms gratis ...