Waktu itu sungguh sangat relatif. Benar? Faktanya, saat ini dengan kesibukan yang saya jalani sekarang ini betapa waktu terlalu sempit buat saya. Waktu sedemikian sempit dan cepat berputar tak bisa mengimbangi agenda dan aktivitas saya sehari-hari yang teramat padat.
Saking padatnya sampai bulan ini ngeblog pun saya tak sempat. Lihat saja artikel posting blog ini di bulan Maret 2012 baru satu biji. He2… Biasanya paling tidak saya bisa menulis 2-3 artikel per minggu.
Fakta di sisi lain, ketika kita banyak waktu luang dan lagi menganggur, rasanya waktu itu seperti tidak berharga. Benar-benar tidak berharga! Bahkan dijual pun seolah tak laku. Siapa yang mau beli. Itu pasti pertanyaannya. Karena sulit untuk mencari orang yang bersedia membeli waktu kita saat kita lagi menganggur. Tak percaya? Coba tanya orang yang lagi nganggur karena belum punya pekerjaan, pasti mereka akan jawab begitu.
Namun sebaliknya jika kita teramat sibuk saya justru ingin mengatakan justru seandainya saya bisa membeli waktu maka saya akan lakukan agar banyak waktu yang bisa saya dapat buat bersantai lebih banyak lagi. Tidak seperti sekarang ini.
Jika ada yang bertanya apa aktivitas saya sehari-hari, kok saya sampai tak punya banyak waktu? Jawab saya banyak. Pekerjaan online dan offline salah satunya yang menghabiskan dua pertiga waktu saya setiap harinya. Sisanya, sepertiga saya sisahkan buat tidur, yang ini pun tak jarang masih sering saya kurangi. Sering waktu tengah malam dan dini hari saya harus terjaga karena interupsi email dari luar negeri dan dari klien Jasa Pembelian Luar Negeri yang kebanyakan masuk jam-jam segitu.
Maaf, artikel ini saya tulis sekedar buat menyapa Anda saja kalau saya masih (kepingin) terus eksis ngeblog. Dan saya berharap bagi Anda yang masih punya banyak waktu jangan lupa bersyukur, mensyukuri karunia yang Anda dapatkan serta manfaatkan waktu Anda dengan sebaik-baiknya. Semoga Anda masih punya banyak waktu luang. Tidak seperti saya.
Hem, ada yang mau bagi tips bagaimana cara membagi waktu yang efektif. Silahkan Anda boleh sharing dengan saya, terima kasih.
Sumber Foto: Buy Time
Senin, 19 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
makin sibuk berarti makin sukses pak, hehe
BalasHapuslebih enak kekurangan waktu untuk mengerjakan sesuatu yang berharga daripada kelebihan waktu untuk hal hal yang remeh temeh :)
Alhamdulillah sekarang pengangguran, kadang malah bingung mo ngapain lagi, mau menghajar primbon dengan 10 artikel sehari, eh, setiap begitu malah traffic dari eyang gugel menurun, ya sudah pelan pelan saja, sehari nggak boleh lebih dari 1 posting, blogwalking dan liat status temen yang pada galau...
BalasHapushaaa...
yuks cari kerja lagi...
bangun lebih awal untuk menambah waktu :D
BalasHapussama-sama 24 kalo ada yang tidurnya 10 jam kita 6 jam aja, jadinya punya waktu lebih banyak 4 jam secara tidak nyata :D
Waktu memang barang berharga yang tidak bisa didaur ulang. Sepertinya harganya setara dengan emas.
BalasHapusJangankan yang sudah berkeluarga (yang tanggung jawabnya jelas-jelas banyak), wong yang masih lajang saja sudah sering "pecicilan" ngejar-ngejar waktu. Sepertinya, satu-satunya orang yang bisa menjalani hidup dengan penuh hikmat, tanpa terburu-buru, dan tak peduli waktu, hanyalah bayi. :)
Benar sekali, ini terjadi waktu belum lama ini saya mengerjakan skripsi saya. Bener2, rasanya waktu lima hari seminggu dan 24 jam sehari itu belum cukup. Ingin rasanya saya hentikan waktu, semua orang berhenti dan saya saja yang bergerak. Ingin rasanya seperti itu hingga skripsi saya selesai. Setelah itu, waktu saya jalankan kembali....
BalasHapusTulisan ini begitu dalam bagi saya, Mas Joko. mengingatkan saya untuk kembali flashback terhadap ketidakperdulian saya dengan namanya waktu sebab selama ini sering curi-curi waktu yang sebenarnya urgent hehe
BalasHapusflashback ke masa lalu, saat saya sulit tidur dan ke saat ini yang gampang tidur :) saya juga menyapa sampeyan yang lama tak berkunjung ke rumah saya :D
BalasHapusJarwadi:
BalasHapusHe2.... Gitu, ya Mas? Kesimpulannya kayak yang di Twitter kemarin. Amin. Semoga, Mas.
Sriyono Semarang:
Kalau seperti itu bukan menganggur, Mas. Tetapi masih berusaha untuk lebih produktif lagi. Wah, kapan-kapan saya bisa minta bantuan Mas Sriyono kalau gitu.
Honeylizious:
Betul, Han satu-satunya cara ya mengurangi waktu tidur kita untuk menambah waktu. Sekarang ini saya tidur rata-rata kurang dari 6 jam per hari, lho. :)
Hoeda Manis:
Ini sudah resiko jadi orang dewasa, ya Mas. Betul kalau bayi enak, tahunya hanya tidur dan makan aja. Makan pun minta disuapi pula. :D
Asop:
Nah, berarti tidak saya aja yang mengalami kalau waktu itu sungguh relatif. Rasanya kurang. Tapi akhirnya terus gimana skripsinya Mas Asop? Semoga sukses, ya.
Andi Sakab:
Yang dulu-dulu biarlah berlalu Mas Andi. Yang penting kedepan kita harus bisa memanage waktu dengan sebaik-baiknya. Betul?
Pututik:
Kalau kerja sering overtime lebih mudah atau cepat tertidur, Mas. Ini yang sering saya alami. Tak jarang nyalahin laptop ditinggal tidur. Terima kasih sudah mampir. Iya sudah lama sekali saya tak berkunjung. :)
Untungnya masih ada waktu untuk bertemu saya di bus pak :D
BalasHapusNikmati ae pak kesibukan itu, banyak orang yg ga punya kesibukan malah makin pusing.
BalasHapusduku pernah denger ceramah, kalo orang sukses waktunya dalam sehari hanya 24 jam, bill gates, dalam sehari juga hanya 24 jam, pengangguran, dalam sehari juga hanya 24 jam.
BalasHapusjadi mau berusaha atau tidak waktu kita ya cuma segitu-gitu saja, dan hanya orang yang beruntung yang bisa memanfaatkan waktu yang terbatas itu.
ah, andai kita bisa membeli waktu, ap ajadinya ya dunia ini? hehehe
ada-akbar.com:
BalasHapusHe2… Ya, Mas Akbar. Padahal kita ndak janjian.
Sobat Bercahaya:
Gitu, ya Mas? Terima kasih. Baik saya akan nikmati aja kesibukan saya ini.
ndaroin:
Kalau dipikir-pikir iya. Kita punya waktu yang sama. Sama-sama 24 jam. Orang sekelas CEO yang amat sibuk aja bias membagi waktunya, kenapa kita tidak.
Andai ada, ya… :D
Mampir Pak Joko mumpung libur nih saya luangkan waktu blogwalking, sedikit waktu banyak manfaatnya ada kebalikannya orang dengan banyak waktu tapi tidak bermanfaat? sangat di sayangkan...
BalasHapusSaya denger dari Socmed-nya Pak Joko, katanya kebanjiran order. Waduh,..... lagi panen ya Pak.... :)
BalasHapusselamat dan lancar jaya :D
Intinya berarti harus rajin-rajin bersyukur ya pak? sepakat kalo gitu.
BalasHapusSaya sendiri juga sering kelabakan dengan waktu. Padahal ada banyak orang sukses dengan waktunya meskipun sama-sama cuma 24 jam. Sampai sekarang saya juga berusaha efektif dengan waktu tapi hasilnya tetap saja waktu yang saya di jalani kurang berkualitas.
BalasHapusMungkin resep pertama untuk sukses dengan waktu adalah disiplin, tepat waktu dan selalu menghargai waktu dengan harga lebih tinggi. tapi jangan bertanya bagaimana caranya karena saya sendiri belum sukses.
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
waktu memang tak akan pernah kembali pak. untuk itulah kita harus menghargai waktu dengan berbuat yang terbaik setiap saat
BalasHapussalam kenal pak
Kalau diingat-ingat, saya dulu membuangna banyak waktu untuk hal yang tiada gunanya. Tapi kalau waktu selalu jadi patokan, kadang hidup jadi terbatas, Pakdhe..
BalasHapusExcellentera:
BalasHapusIya, seringnya malah kebolak-balik, ya Mbak.
Kaget:
Belum kebanjiran. Alhamdulillah baru sedikit kerepotan aja Mas. He2. Terima kasih.
Ari:
Bersyukur itu sudah pasti. Betul.
Sugeng:
Terima kasih resepnya, Mas Sugeng. Saya akan konsisten dengan 3 hal itu. Sama, Mas saya juga belum sukses.
Ayahe Fia:
Mari, Mas kita sama-sama menghargai waktu. Salam kenal kembali, Mas.
Giewahyudi:
Kalau berbicara yang dulu-dulu sepertinya saya juga sama, Mas Gie.
waktunya hanya bisa dimanfaatkan jika kita ingin membelinya :)
BalasHapusKayaknya mesti semangat deh, dengan semangat yang tinggi untuk menulis Insya Allah akan jadi.
BalasHapusBtw, saya sendiri terkadang juga merasa kalau waktu itu sangat terbatas dan 24 jam per hari tidak cukup untuk melakukan berbagai aktifitas baik di offline maupun online.
Happy Blogging dan salam kenal
waktu sangat berharga dan cepat berlalu
BalasHapusPengalaman saya dalam membagi waktu sebagai seorang part-time blogger :
BalasHapusrencana tertulis. Ini sangat membantu sekali daripada sekedar niat dalam hati yang mudah untuk dilanggar.
Lalu pilih prioritas-nya saja dari sekian banyak kegiatan yang ada. Saya tadinya berpikir untuk update 2-3 kali seminggu, tapi setelah dipikir-pikir lebih baik saya update seminggu sekali saja, kenapa : saya ingin waktu luang untuk kegiatan yang lain.
Katakanlah Mas, biasa sanggup menulis 2 sd 3 artikel setiap minggu itu bagus sekali Mas. Kenapa ngga Mas kurangi jumlah update post di blog ini menjadi seminggu sekali tapi untuk sebulan Mas bisa selesaikan dalam waktu seminggu lebih dikit.
Jadi Mas jadi punya banyak waktu luang untuk kegiatan yang lain. :)
wah wah selamat bersibuk ria mas.. saya juga pengennya membeli waktu nih kayanya cepet banget kalao dah di rumah yang ada hanya fokus ngurus anak dan istri maklum baru jadi ayah muda :D
BalasHapusAbed Saragih:
BalasHapusKarena itu jadi saya ingin membelinya, Mas. :)
Irawan:
Selamat, Mas berarti Mas Irawan termasuk yang punya banyak aktivitas dan memanfaatkan waktu dengan maksimal.
Hendra:
Berharga dan kalau sudah berlalu tidak bisa diambil lagi.
Okto:
Terima kasih tipsnya, Mas. Untuk pekerjaan yang terencana memang betul kata Anda akan lebih baik dibuatkan master plan secara tertulis supaya lebih fokus dan tearah.
Nah, Untuk update blog ini, jujur selain memang saya kerepotan bagi waktu dengan pekerjaan lain, kadang dan seringkali rasa malas dan kecapekan lah yang membuat saya enggan menulis.
Papap Arfa:
Selamat, Mas sudah jadi Ayah dan selamat atas kelahiran putera tercintanya.
mas tapi jangan terlalu capek loh,saya akan gunakan waktu sebaik mungkin.
BalasHapusmakasih banyak ya gan atas infonya
BalasHapussalam kenal ya gan
BalasHapusKok saya pernah di kasih tahu guruku kalau
BalasHapus"kita merasa tidak punya waktu, berarti kita seorang pemalas, sesibuk apapun itu...."