Sedari kecil hingga umur setua ini, 39 tahun, saya tidak suka dengan namanya judi. Judi apapun. Mau judi kartu, dadu atau Taruhan Bola, semuanya saya tidak suka. Saya bilang tak suka, ya bukan bilang tidak pernah samasekali. Terdengar munafik kalau tidak pernah main judi. He2… Alasan tak sukanya kenapa? Selain karena di agama saya, Islam diajarkan kalau judi itu termasuk dosa besar dan termasuk perbuatan yang dilarang agama, juga karena saya tak punya mental penjudi sedari kecil. Saya kalau judi takut kalah. Saya selalu gelo, tak rela kalau kalah dan kehilangan uang saya sehingga tak pernah tertarik untuk berjudi.
Hem, sampai di sini mungkin Anda berpikir sikap saya tersebut Anda anggap baik. Benar? Terlepas dari konteks agama memandang itu baik, sikap saya yang menjauhi judi namun di sisi lain saya justru ingin mengatakan kepada Anda bahwa sikap saya tersebut malah tidak bagus buat perkembangan jiwa bisnis saya kelak saat saya tumbuh dewasa. Justru mental judi faktanya bertolak belakang 180 derajat, sangat baik buat perkembangan mental bisnis. Mengapa?
Selasa, 17 April 2012
Jumat, 06 April 2012
Saya Kena Tipu di eBay Tapi Menang Dispute di PayPal
Keamanan dan kehandalan PayPal memang sudah tidak diragukan lagi untuk transaksi e-commerce di internet. Dibanding alat pembayaran lain, contoh seperti kartu kredit, Western Union, Wire Transfer atau Telegraphic Transfer (TT) dll, PayPal terbukti yang paling aman, cepat dan murah karena si pembayar tidak dikenakan charge fee/ biaya dan sekaligus bisa langsung masuk dananya secara langsung (realtime) ke rekening si penerimanya.
Dari banyaknya transaksi — entah sudah berapa ratus transaksi karena saya sudah tidak ingat lagi persisnya— yang sudah pernah saya lakukan via PayPal, kali ini saya akan cerita kembali pengalaman Bersengketa Transaksi di PayPal. Tepatnya, pengalaman kena tipu seller China di eBay. Kasusnya, saya sudah bayar tapi barang tak dikirim oleh sellernya. Kalau sebelum-sebelumnya masalah seperti ini bisa selesai di tahap negoisasi antara buyer dengan seller, belum sampai tahap eskalasi klaim PayPal, maka kali ini harus diselesaikan oleh PayPal. Mengapa?
Dari banyaknya transaksi — entah sudah berapa ratus transaksi karena saya sudah tidak ingat lagi persisnya— yang sudah pernah saya lakukan via PayPal, kali ini saya akan cerita kembali pengalaman Bersengketa Transaksi di PayPal. Tepatnya, pengalaman kena tipu seller China di eBay. Kasusnya, saya sudah bayar tapi barang tak dikirim oleh sellernya. Kalau sebelum-sebelumnya masalah seperti ini bisa selesai di tahap negoisasi antara buyer dengan seller, belum sampai tahap eskalasi klaim PayPal, maka kali ini harus diselesaikan oleh PayPal. Mengapa?
Langganan:
Postingan (Atom)